JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Mengapa Kota Semarang Sering Banjir?

Dua truk terjebak banjir di bawah jalan layang di Jalan Kaligawe Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu 1 Januari 2023. Tempo.co
ย ย ย 

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Bajir melanda Kota semarang pada akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 atau tepatnya Sabtu (31/12/2022) dan Minggu (1/1/2023). Sebelum banjir terjadi, pada Jumat sore (30/12/2022) kota Semarang diguyur hujan lebat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang merilis analisa cuaca penyebab hujan deras di Kota Semarang. Analisis cuaca Stasiun Meteorologi mengidentifikasi adanya sirkulasi pusat tekanan rendah di utara Australia.

“Mengakibatkan adanya daerah pertemuan angin serta peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah termasuk Kota Semarang,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam keterangan tertulis, Minggu (1/1/2023)

Adapun banjir Semarang terjadi setelah hujan berintensitas tinggi tersebut terjadi.

Curah Hujan Sangat Lebat

Kemudian ada faktor kelembapan relatif yang tinggi didukung dengan nilai indeks labilitas yang kuat. Hal tersebut mendukung proses terbentuknya awan konvektif di wilayah Jawa Tengah. Serta anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa juga memicu adanya peningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga :  Dampak Banjir Kudus, 141 Warga Masih Tinggal di Posko Pengungsian Sepekan Ini

Berdasarkan catatan automatic weather station atau AWS, curah hujan di Kota Semarang dan sekitarnya sepanjang Sabtu didominasi intensitas sangat lebat 100-150 milimeter. AWS Digi Stamet menunjukkan angka 140 milimeter. AWS Staklim 102,4 milimeter. AWS Digi Maritim 116,6 milimter. AWS Undip 43,4 milimeter, dan AWS Ungaran 32,6 milimeter.

Mengapa Kota Semarang Langganan Banjir?

Seperti yang diketahui bahwa Kota Semarang memang kerap dilanda banjir. Penyebab paling umumnya adalah karena curah hujan ekstrem dan sering terjadi pasang surut air laut yang sangat tinggi (Rob), ini karena Kota Semarang berada di wilayah pesisir pulau jawa.

Namun, selain penyebab di atas ternyata ada juga beberapa faktor lainnya yang menjadi penunjang Kota Semarang sering mengalami banjir. Salah satunya adalah adanya topografi atau penguraian muka wilayah yang drastis dari wilayah pesisir hingga daerah di selatan yang berupa perbukitan.

Hal tersebut membuat aliran dari hulu ke hilir beberapa sungai yang ada di wilayah pesisir Semarang mempunyai kecepatan aliran yang tinggi. Selain itu, banjir kiriman yang berasal dari hulu pesisir Kota Semarang juga menjadi faktor wilayah ini sering mengalami banjir.

Baca Juga :  Lakukan Balapan Liar di Ungaran, Puluhan Pemuda Dihukum Menuntun Motor Mereka ke Polres Semarang

Selain beberapa faktor alami, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB juga menjelaskan bahwa Semarang sering mengalami banjir adalah karena sistem drainase dan tata kelola air di wilayah itu kurang baik. Misalnya, saluran primer yang kerap tergenang, ditambah saluran sekunder-tersier yang tak layak untuk disalurkan lantaran banyaknya sampah yang menyumbat di drainase.

Selain itu, konsumsi air tanah secara berlebihan di wilayah Semarang hilir juga menjadi faktor lain pemicu banjir. Menurut BNPB, konsumsi air tanah secara berlebihan tersebut bisa menyebabkan penurunan muka tanah. Bahkan penurunan tanah di Kota Semarang mencapai 13 sentimeter per tahunnya, mengutip dari Westland.org.

Di sisi lain, wilayah resapan air yang semakin berkurang akibat adanya penggunaan lahan di Semarang hilir untuk pembangunan sarana gedung-gedung baru juga dapat menyebabkan landscape tanah berubah. Hal ini tentu akan membuat peningkatan risiko banjir di Kota Semarang.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com