JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Satu-Satunya di Dunia dan Hanya Ada di Sragen, Sriyanto Saputro Berharap Wayang Purba Jadi Ikon Budaya

Pagelaran Wayang Purba di Desa Saren, Kalijambe, Sragen mendapat atensi dari anggota DPRD Jateng Sriyanto Saputro sebagai warisan budaya satu-satunya di dunia dan layak dipatenkan sebagai ikon budaya Bumi Sukowati. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Eksistensi Wayang Purba menjadi sorotan anggota DPRD Jateng, Sriyanto Saputro. Keunikan wayang tersebut yang menjadi satu-satunya di dunia dan hanya ada di Kalijambe, Sragen diharapkan menjadi semangat warga dan pecinta budaya untuk melestarikannya.

Hal itu disampaikan Sriyanto saat hadir menyaksikan pagelaran Wayang Purba di di Dukuh Ngelo, Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Sabtu (21/1/2023) malam.

Ratusan warga antusias menyaksikan pagelaran wayang unik tersebut. Sriyanto yang hadir sebagai tamu kehormatan mendapat sambutan hangat dan berbaur langsung bersama warga menyaksikan hiburan wayang.

Ditemui di sela- sela nonton wayang bareng warga Saren, legislator Dapil Jateng IV (Sragen, Karanganyar, Wonogiri) itu mengatakan bahwa kehadirannya nonton wayang adalah salah satu bagian dari silahturahmi bersama warga.

Lebih dari itu, kedatangannya yang punya program Mesem (Mider Saben Minggu) itu juga dalam rangka menyerap aspirasi warga.

“Saya ingin mengangkat wayang purba. Karena wayang purba ini wayang yang unik dan dunia hanya ada di Sragen, bahwa situs manusia purba juga adanya di Sangiran,” kata Sriyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Baca Juga :  18 Motor Disita! Tim Gabungan Polres Sragen Berantas Balap Liar di Jalan Raya Sragen-Ngawi

Menurut Sriyanto, dengan dikenalkannya wayang purba ini bisa mempopulerkan dan membawa nama Sragen.

Pagelaran malam tadi sebagai salah satu bentuk mempopulerkan wayang purba dan mengenalkan ke generasi muda.

Anggota DPRD Jateng, Sriyanto Saputro. Foto/Wardoyo

Ia menilai sebagai salah satu warisan budaya, Wayang Purba dengan keunikan dan kekhasannya sangat layak dilestarikan dan diangkat menjadi potensi budaya.

“Ternyata dengan alat yang sederhana dan warga sekitar sini juga dekat dengan Sangiran ternyata masyarakat sangat antusias sekali melihat pagelaran ini,” ujarnya.

Ikon Budaya dan Dipatenkan 

Ia menilai pagelaran wayang purba tidak perlu semalam suntuk. Akan tetapi minimal warisan leluhur ini terus ditampilkan agar tidak hilang dari negeri ini.

Dengan sering ditampilkan ke publik,
Wayang Purba nantinya tidak dilupakan oleh anak cucu.

“Ini harus diuri-uri, kalau tidak kita siapa lagi. Jangan sampai anak cucu kita meninggalkan warisan budaya ini bahkan tidak tahu wayang,” imbuhnya.

Baca Juga :  Polres Sragen Tangkap Pelaku Pencurian Mobil Nisan Grand Livina, Tersangka Sempat Menjual Hasil Curian Seharga Rp 30 Juta Rupiah
Pagelaran Wayang Purba di Desa Saren, Kalijambe, Sragen Sabtu (21/1/2023) malam. Foto/Wardoyo

Bahkan ia sangat berharap Wayang Purba bisa terangkat dan lahir sebagai ikon baru budaya di Bumi Sukowati.

Karenanya ia meminta agar keberadaan Wayang Purba segera dipatenkan agar tidak diklaim oleh pihak-pihak lain.

“Saya harap pemerintah kabupaten juga ikut menenarkan dan jadi aset budaya kita. Karena kalau dilihat antusias warga diluar dugaan kami. Selain membangun desa ini juga nguri-uri seni tradisional,” ujarnya.

Ratusan warga antusias menyaksikan pagelaran Wayang Purba. Foto/Wardoyo

Sangat Bagus 

Salah satu warga Dukuh Karangsono, Desa Saren, Kalijambe, Joko Sulistyo (51), mengaku senang dengan Wayang Purba.

Sebagai salah satu warisan budaya di wilayahnya, ia berharap Wayang Purba segera dipopulerkan lagi dan dikenalkan ke masyarakat lebih luas.

“Wah ini hal yang baru, saya baru melihat. Bagus sekali tidak kalah dengan wayang wayang lainnya, alur ceritanya juga bagus, harapan saya ini harus dilestarikan dan dikenalkan lebih luas lagi,” harapnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com