JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Anies Pernah Janji Tak Maju Jika Prabowo Nyapres, Demokrat: Kami Nggak Urus Hal-hal Personal

Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno saat melakukan pendaftaraan di Kantor KPUD DKI Jakarta, Jumat (23/9/2016) malam. Pasangan Anies-Sandiaga resmi mendaftar ke KPUD DKI Jakarta dengan diusung oleh Partai Gerindra dan PKS. Pengamat menganggap pengungkitan soal Anies dari perjanjian politik dengan Prabowo hingga utang ke Sandiaga adalah upaya degradasi citra / tribunnews
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Diam-diam, ternyata Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan pernah berjanji tak akan maju jika Prabowo Subianto nyapres di 2024.

Namun faktanya, Anies tetap maju ketika Prabowo Subianto juga bakal maju dalam bursa pemilihian presiden 2024.

Hal itu diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa.

Terkait dengan itu, Direktur Indonesia Politican Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai diungkitnya kembali perjanjian antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto serta utang Rp 50 miliar Anies ke Sandiaga Uno adalah upaya mendegradasi citra eks Gubernur DKI Jakarta tersebut seusai diusung menjadi bakal calon presiden (bacapres) 2024.

“Saya melihatnya upaya bukan hanya penjegalan tetapi mendegradasi soal track record Anies, soal citra Anies. Citra Anies ini yang dianggap banyak positif oleh publik ini, perlu didegradasi, perlu dihancurkan integritasnya itu,” ujar Ujang ketika dikonfirmasi, Minggu (5/2/2023).

Selain itu, Ujang menganggap pengungkitan masa lalu politik Anies oleh lawan politiknya juga ingin menunjukan bahwa mantan Menteri Pendidikan tersebut memiliki kelemahan sebagai bacapres.

Hal ini, lanjutnya, perlu dilakukan untuk semakin menggerus citra positif Anies di mata publik. Kendati demikian, Ujang menilai upaya semacam ini merupakan hal biasa dalam dunia politik.

Menurutnya, hanya ada dua hal yang pasti dilakukan oleh politisi dalam berpolitik, yaitu membangun pencitraan dan menjelek-jelekan lawan politiknya.

Dua hal tersebut, kata Ujang, terlihat dalam pengungkitan politik masa lalu dari Anies oleh lawan politiknya.

“Dalam politik hal yang biasa, bahwa di politik hanya ada dua. Pertama, membangun pencitraan, semua tokoh, semua figur membangun pencitraan untuk figur itu.”

Baca Juga :  PPP dan TPN Ganjar-Mahfud Ajukan Gugatan PHPU di MK Hampir Bersamaan

“Kedua, membusuk-busuki lawan. Dalam konteks ini, dalam politik Anies ini, dari Sandiaga Uno, Golkar yang bukan bloknya Anies dalam konteks ingin membusuk-busuki lawan politik (Anies),” jelasnya.

Sebelumnya, masa lalu politik Anies diungkit kembali oleh dua tokoh yaitu Sandiaga Uno dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa.

Pertama, Sandiaga mengungkapkan adanya perjanjian rahasia yang dibuat antara Anies dan Prabowo Subianto.

 

Perjanjian tersebut, kata Sandiaga, terkait kesepakatan antara Anies dan Prabowo soal Pilpres.

Detailnya, Anies disebut tidak akan maju ketika Prabowo ikut dalam pilpres.

Janji tersebut, terbentuk lantaran Anies ketika Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 diusung oleh Gerindra dan PKS.

Fakta lain pun diungkap Sandiaga, bahwa dokumen perjanjian itu dipegang oleh Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

“Saya rasa lebih etis untuk disampaikan oleh mungkin bisa ditanyakan ke Pak Fadli atau Pak Dasco,” kata Sandiaga usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (30/1/2023).

Sementara penekenan janji itu ditandatangani oleh tiga orang yaitu Anies, Prabowo, dan Sandiaga sendiri.

Selain itu, ia menegaskan perjanjian tersebut masih berlaku hingga saat ini. Anies Punya Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga Uno.

Masa lalu politik Anies pun juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis Partai Golkar, Erwin Aska.

Erwin mengatakan, Anies memiliki utang ke Sandiaga sebesar Rp 50 miliar saat keduanya berduet dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

 

Hal ini dikatakannya dalam siniar di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan Sabtu (4/2/2023).

Erwin juga mengatakan utang tersebut belum dilunasi oleh Anies Baswedan hingga sekarang.

“Saya kira belum (lunas) barangkali yah,” katanya.

Baca Juga :  Banjir dan Tanah Longsor di Bandung Barat, 9 Orang Hilang dan 300-an Warga Ngungsi

Lebih lanjut, Erwin menuturkan jika draft perjanjian tersebut dibuat oleh pengacara Sandiaga Uno dan disaksikan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK).

“Pak JK sendiri yang menasehati kita kok,” tuturnya.

Demokrat dan NasDem Enggan Berkomentar soal Utang Anies. Menanggapi pernyataan tersebut, Partai Demokrat enggan untuk berkomentar.

Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan pihaknya lebih fokus kepada ide dan program bermanfaat untuk rakyat.

“Tidak ada yang perlu ditanggapi (terkait utang Anies ke Sandiaga). Kami fokus dengan ide, gagasan besar untuk negeri, dan program-program yang bermanfaat untuk rakyat, seperti yang selalu ditekankan oleh Ketum AHY,” kata Herzaky saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/2/2023).

Herzaky menilai pernyataan seperti yang disampaikan Erwin adalah bentuk ketakutan dan upaya pendegradasian Koalisi Perubahan serta Anies Baswedan selaku bakal calon presiden (bacapres) dari koalisi yang beranggotakan Partai NasDem, Demokrat, dan PKS tersebut.

“Arus perubahan semakin deras mengalir. Semakin banyak rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan. Wajar saja kalau kemudian banyak yang ketakutan dan bolak-balik ingin mendegradasi Koalisi perubahan maupun bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan,” katanya.

Lebih lanjut, Herzaky menganggap banyak partai politik (parpol) lain tidak menduga bahwa Koalisi Perubahan adalah koalisi pertama yang mengumumkan bacapres untuk Pilpres 2024.

“Banyak yang tak menduga, koalisi perubahan ternyata menjadi koalisi pertama yang memiliki bacapres di saat yang lain masih galau,” tuturnya.

Senada dengan Demokrat, Partai NasDem pun enggan untuk mencampuri urusan tersebut.

Wasekjen DPP Partai NasDem, Herwami Taslim mengatakan hal tersebut merupakan urusan yang bersifat personal.

“Kita enggak ngurus dan enggak perlu tahu hal-hal yang bersifat personal,” kata Hermawi.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com