JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Magelang

Menparekraf Sandiaga Uno Tetapkan Harga Tiket Masuk ke Candi Borobudur, Turis Lokal Rp 100.000 dan Manca Rp 500.000

Candi Borobudur. Pixabay
   

MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengumumkan uji coba kenaikan tarif masuk Candi Borobudur berupa paket wisata edukasi dan konservasi sudah selesai. Wisatawan lokal rencananya akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 100.000 dan utnuk wisatawan mancanegara direncanakan akan dikenakan biaya sekitar Rp 500.000.

Sandiaga mengatakan waktu penetapan harga tiket akan dilakukan oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) sebagai pengelola. “Kami menyerahkan sepenuhnya ke TWC untuk meluncurkan paket wisata edukasi dan konservasi kepada publik,” ujar Sandiaga di Magelang, dikutip melalui keterangan tertulis pada Senin, (6/2/2023).

Sandiaga mengaku telah melakukan seluruh proses uji coba dan memberikan masukan kepada PT TWC. Hasilnya, pemerintah serta pihak pengelola sepakat bahwa Candi Borobudur sudah layak dibuka kembali.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi membatalkan rencana kenaikan tiket Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, yang mencapai Rp 750 ribu. Informasi ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai ikut rapat terbatas bersama Jokowi. “Intinya tak ada kenaikan,” kata Basuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022.

Seperti diketahui, rencana kenaikan tarif Borobudur menuai banyak protes. Kritik bermunculan dari pemuka agama, aktivis, hingga pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah.

Sementara itu, Sandiaga mengatakan tahap uji coba yang terakhir telah dilakukan pada Ahad, 5 Februari 2023 sebelum harga tiket ditetapkan. Dalam uji coba tersebut, sejumlah delegasi peserta ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 mengunjungi Candi Borobudur dalam kegiatan Technical Tour ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023. Acara itu digelar oleh Kemenparekraf, bekerja sama dengan Traveloka.

“Kami membawa sekitar 100 delegasi dan tamu negara naik ke atas bangunan Candi Borobudur,” kata Sandiaga Uno. Para delegasi naik ke atas bangunan Candi Borobudur dan melihat langsung setiap relief yang terpatri di Candi Borobudur. Para delegasi juga mendapatkan penjelasan soal cerita dan makna atas relief tersebut.

Para tamu negara itu, katakan Sandiaga, dengan saksama memperhatikan panel-panel relief candi yang menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat pada abad ke-8 hingga ke-10. Menurutnya, cerita-cerita tersebut masih sangat relevan dengan saat ini.

Dalam perjalanan tadi, para delegasi mengenakan upanat, yakni sandal khusus yang disiapkan untuk menaiki struktur Candi Borobudur. Sandal itu terbuat dari anyaman daun pandan. Sandiaga menilai upanat dapat mendukung upaya mencegah peningkatan tingkat keausan batu candi. Khususnya pada bagian batu tangga dan batu lantai.

Ia berkata keberadaan upanat dipastikan akan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat karena produksi sandal ini sepenuhnya dilakukan masyarakat sekitar (UMKM). Di Desa Majaksingi, kata Sandiaga, produksi upanat sudah dipesan kepada UMKM.

Sandiaga menilai penduduk desa siap memproduksi dengan kapasitas 1.000 sampai 1.200 per hari, sesuai dengan jumlah pembatasan wisatawan yang akan menaiki candi setiap harinya.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com