JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Terungkap Pentingnya Skrining Ulang Baduta Stunted, Ternyata Belum Pasti Stunting loh

Baduta
Skrining ulang baduta stunted di Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Wonogiri melaksanakan skrining ulang baduta atau anak di bawah dua tahun terindikasi stunted.

Menurut Pemkab Wonogiri, stunted belum pasti stunting. Lantaran itu baduta stunted mesti diskrining ulang untuk memastikan apakah memang mengalami stunting atau sebab lain.

Adalah RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri atau RSUD Wonogiri yang melakukan skrining ulang baduta terindikasi stunted.

“Stunted itu belum tentu stunting. Saat ini kita melakukan deteksi ulang,” ungkap Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD Wonogiri, Pitut Kristiyanta Nugraha, Rabu (1/2/2023).

Pada Rabu, tim RSUD Wonogiri melakukan skrining ulang di dua lokasi yakni di Kelurahan Giripurwo dan Desa Wonokerto. Puluhan baduta di beberapa desa dan kelurahan dikumpulkan di dua lokasi itu.

Baca Juga :  Mengenal Pemanfaatan Program Indonesia Pintar di Ujung Barat Laut Wonogiri

Sementara pada Kamis (2/2), juga dilakukan skrining baduta terindikasi stunted yang difokuskan di Desa Purwosari dan Kelurahan Wonoboyo. Puluhan anak terindikasi stunted yang diperiksa juga berasal dari sejumlah desa atau kelurahan di sekitarnya.

“Ini kita melanjutkan yang dari Tirtomoyo kemarin,” kata Pitut Kristiyanta Nugraha.

Diketahui, pada Sabtu (14/1) lalu tim dari RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri bersama pihak terkait juga melakukan skrining ulang baduta terindikasi stunted di Kecamatan Tirtomoyo. Ratusan baduta terindikasi stunted telah diperiksa disana.

Baca Juga :  Awasi Anak Kecil saat Piknik ke Pantai Klothok Sembukan hingga Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Bolo

“Untuk kecamatan lain, nanti masih menunggu dawuh pimpinan,” ujar Pitut Kristiyanta Nugraha.

Hasil dari skrining ulang itu yang dilakukan juga diserahkan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Wonogiri. Termasuk juga kepada pihak kecamatan.

Pitut Kristiyanta Nugraha membeberkan sejumlah tips untuk mencegah stunting. Itu bisa diawali kepada remaja. Seorang remaja perempuan hingga saat cukup umur dan menikah sebisa mungkin tidak mengalami anemia.

“Lalu saat kehamilan. Mulai dari saat diketahui hamil sampai 1.000 hari pertama kehidupan asupan gizi harus bagus,” kata Pitut Kristiyanta Nugraha. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com