JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Hallo Warga Sangiran Dan Sekitarnya Bersiaplah Wakil DPR RI Agustina Wilujeng Bakal Menggelar Festival Lomba Pengolahan Kerang Bukur, Sebagai Menu Favorit Dan Unik Yang Hanya Bisa Didapatkan di Sragen

Menu masakan bukur | Huri Yanto
Menu masakan bukur | Huri Yanto
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Berita fenomena panen kerang bukur air tawar sungai Cemoro di Dukuh Sangiran, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada beberapa waktu lalu ternyata didengar oleh wakil ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti atau sering dipanggil AWP.

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Agustina mengaku kaget akan potensi alam yang dimiliki kabupaten Sragen.

wakil ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti | Huri Yanto
wakil ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti | Huri Yanto

Selain potensi wisatanya yang terkenal, ternyata Sragen juga memiliki potensi kuliner yang sangat luar biasa bahkan tidak ada di wilayah lain, yakni keberadaan kerang Bukur.

“Wah iya enak ini, boleh nih kita kapan kapan kita kesana atau kita bikin festival kerang bukur disana cocok nih, ayo kita buat acara disana dengan bahan dasar kerang,” kata Agustina Wilujeng dari partai PDI Perjuangan, Jumat (17/3/2023).

Menurut Agustin, masyarakat Sangiran sangat luar biasa mampu menemukan kerang bukur dan diolah menjadi menu baru dan jadi kuliner baru di kabupaten Sragen.

Penampakan Kerang Bukur | Huriyanto
Penampakan Kerang Bukur | Huriyanto

“Ini luar biasa lho, saya rasa hanya ada di Sragen dan ini perlu kita dorong dan bantu akan potensi alam di wilayah Sragen, ini bisa menambah keunikan dari sangiran lagi, apa lagi ini adanya di Sragen, ayo kita dorong dan bantu,” bebernya.

Menurut Agustina Wilujeng, potensi kuliner kerang Bukur Sangiran harus segera digarap dan dipikirkan bersama, pasalnya informasi yang ia peroleh beberapa sumber, bahwa dari hasil kerang Bukur tersebut warga bisa membeli emas dan beberapa macam barang berharga lainnya.

“Kalau warga sendiri tidak bisa sehebat kalau kerjasama, saya akan meminta bantuan dengan kabupaten untuk memfasilitasi apalah nanti kita bikin acara pengolahan yang cepat dan mungkin pemasaran yang lebih kencang dan dari kementerian pariwisata kita bikin festival makanan khusus kerang bukur,” ujarnya.

Agustina juga menambahkan penemuan kuliner kerang bukur ini sangatlah unik dan sangat langka serta didak mudah ditemukan di daerah manapun.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

“Ini jelas unik dan sudah menjadi budaya, dan kerang itu apapun jenisnya dan dimana dia tinggal, dia adalah sumber protein yang tinggi terutama anak anak yang dalam masa pertumbuhan, untuk orang tua juga baik, karena kerang itu satu dari vitamin otak, protein sangat penting, dulu saya waktu kecil kalau 1 minggu ngak dapat protein hewani kayak gendon, kakek nenek saya nyari dan dimakan, itu betapa pentingnya protein bagi kita supaya pintar katanya, ternyata itu benar, sampai negara kita bikin gerakan makan ikan untuk asupan gizi, intinya saya mendorong dan potensi ekonomi besar, kota bikin festival aja pengolahan bukur,” ujarnya.

Warga mencari kerang bukur di sungai | Huri Yanto
Warga mencari kerang bukur di sungai | Huri Yanto

Bukur adalah kerang kecil yang hidup di saluran sungai cemoro, anak sungai bengawan solo. Bukur dipanen setiap satu tahun sekali pada saat musim kemarau.

Banyak masyarakat di Sangiran setiap tahunya berburu bukur, bahkan dari hasil berburu bukur tersebut, masyarakat mendapatkan pundi pundi penghasilan yang cukup banyak. Bahkan dalam satu hari masyarakat mampu mengantongi uang 150 sampai 200 ribu rupiah dari hasil penjualan bukur.

Bahkan, bukur saat ini menjadi potensi desa baru di kabupaten Sragen.

Proses pencucian kerang bukur | Huriyanto
Proses pencucian kerang bukur | Huriyanto

Proses pencarian bukur biasanya dilakukan sejak pagi hari sekitar pukul 07:00 sampai dengan pukul 10:00 WIB.

Alat yang digunakan untuk mencari bukur seperti ember, sarung tangan, eyekan dari bambu, karung dan kain jarik.

Proses penyortiran kerang bukur | Huriyanto
Proses penyortiran kerang bukur | Huriyanto

Oleh masyarakat Sangiran, kerang Bukur biasanya oleh menjadi beraneka macam, yakni dimasak rica-rica, bumbu asam manis, kentaki maupun bumbu balado.

Salah satu andalan menu bukur di Sangiran , yakni dimasak bumbu asam manis.
Bumbu yang diperlukan yakni jahe, merica, cabai, dau jeruk, gula jawa, bawang merah, bawang putih, garam, micin, serai, laos, tomat, minyak goreng, kunir.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah
Setalah di masak jadi kentaki dan bumbu asam manis
Setalah di masak jadi kentaki dan bumbu asam manis

Proses pertama, bukur dikumpulkan dari sungai dicuci bersih dengan air kran, lalu direbus di panci, setelah mendidih lalu di angkat dan langsung di ambil daging bukur dari dalam kerang, setalah dipisahkan antara cangkang dan daging, bukur langsung di cuci bersih dengan air bersih, setelah dicuci bersih lanjut menyiapkan bumbu bumbu rempah yang sudah disiapkan.

Setelah semua bumbu diulekan, langsung digongso diatas atas wajan yang sudah dikasih sedikit minyak goreng, bumbu sudah mengeluarkan aroma yang sedap lanjut bukur yang tadinya sudah dicuci bersih langsung di masukan dan terus dioseng sampai bumbu merasuk dan terlihat bukur empuk dan berubah warna dengan aroma sedap.

Setalah dimasak selama 15 menit bukur bisa diangkat dan bisa segera dinikmati bersama.
Biasanya bukur dimakan bersama nasi yang masih panas dengan piring beralaskan daun pisang.

Naryanti (36 ), salah satu warga Sangiran RT 10, Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen selaku pencari Bukur mengatakan, musim Bukur biasanya dilakukan saat air saluran irigasi surut atau pada saat musim kemarau.

“Iya sering mencari bukur setiap hari dan melayani pembelian bikur yang matang dan siap dimakan,” kata Naryati.

Naryati puluhan mencari bukur saluran sungai cemoro atau aliran sungai anak bengawan solo.

“Mencari bukur seperti ini biasanya dilakukan pada saat musim kemarau atau air sedang surut, mencari bukur sudah ada sejak nenek moyang,” bebernnya.

Selain musiman, ternyata Bukur di Sangiran rupanya juga menjadi kerjaan sampingan bagi ibu ibu rumah tangga. Dalam sehari masyarakat bisa mengantongi uang sebesar 100 ribu sampai 150 ribu rupiah tergantung hasil Bukur yang berhasil ditangkap.

“Allhamdulilah pernah saat musim bukur saya bisa bisa dapat 4 cincin emas dan beberapa prabot rumah tangga,” jelasnya.

Huri Yanto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com