JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Amankah Suntikan Imunisasi Ganda Bagi Anak, Kenapa Sejumlah Nakes Pilih Mundur Takut Menyuntik?

Imunisasi
Pelaksanaan BIAS di Wuryantoro Wonogiri. Dok. Kodim 0728 Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pertanyaan besar di tengah masyarakat saat ini adalah amankah suntikan imunisasi ganda bagi anak?.

Jika suntikan imunisasi ganda bagi anak aman, kenapa masih ada tenaga kesehatan alias nakes yang mundur gegara takut menyuntik?.

Melansir kemkes.go.id, Minggu (21/5/2023), Kementerian Kesehatan mengejar ketertinggalan Imunisasi anak dengan menginisiasi program imunisasi kejar dengan suntikan ganda.

Program suntikan imunisasi ganda bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi rutin lengkap pada anak yang menurun drastis selama pandemi Covid-19.

Tentunya pemerintah menaruh harapan kepada kesiapan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan.

Tenaga kesehatan harus mampu memberikan edukasi maupun sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya suntikan Imunisasi ganda.

Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah masih ada tenaga kesehatan yang takut lantaran khawatir terhadap efek samping yang lebih berat.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa disela-sela kunjungan kerja Delegasi Kemenkes Ghana ke Bandung.

Baca Juga :  Kearifan Lokal Gempa Bumi di Wonogiri, Keluar Rumah Kentongan dan Bedug Masih Lestari

”Biasanya kalau ada suntikan imunisasi ganda mereka mundur dua minggu, jadi tidak berani diberikan bersamaan karena takut efek samping. Padahal efek samping itu sebenarnya tidak ada, cuman mereka berasumsi sendiri atau self diagnosis,” terang Rochady Hendra Setya Wibawa.

Rochady Hendra Setya Wibawa menyebut yang terpenting dalam suntikan imunisasi ganda adalah jenis vaksin yang diberikan lebih dari satu antigen. Misalnya PCV dengan Polio, yang tidak boleh jika jenis vaksin yang diberikan sama.

”Dari penelitian di beberapa negara, bahkan 3 kali suntikan dalam satu waktu sudah biasa, dan laporan efek sampingnya tidak ada, asal (vaksinnya) berbeda,” ungkap Rochady Hendra Setya Wibawa.

Di tengah tantangan ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kepercayaan diri tenaga kesehatan. Pemberian suntikan imunisasi ganda aman, tidak menimbulkan efek samping berat dan telah digunakan di berbagai negara.

Baca Juga :  Jadwal PSAT dan PSASP hingga Pengumuman Kelulusan SMP Terungkap saat Digelar Sosialisasi Program Kelas 9

Terpisah, Direktur Pengelolaan Imunisasi, Prima Yosephine menyebut bahwa memang masih banyak tenaga kesehatan yang ragu atau takut melakukan suntikan imunisasi ganda.

”Ini yang membuat kami terus-terusan melakukan webinar, ada juga secara langsung turun ke lapangan, paling banyak webinar dengan mengundang seluruh Nakes yang terlibat dalam pelayanan imunisasi, nanti diisi ahli supaya mereka lebih paham dan tidak takut,” kata Prima Yosephine.

Pihaknya juga menyadari bahwa proses peyakinan tenaga kesehatan tidaklah mudah, diperlukan waktu serta upaya-upaya komprehensif untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keberanian nakes dalam melakukan imunisasi ganda. Solusi ini perlu diperkuat dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com