JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Anies Diminta PDIP Minta Maaf Soal Data Jalan, Demokrat: Jokowi yang Mestinya Minta Maaf ke Rakyat

Anies Baswedan / Tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pidato Anies Baswedan yang membandingkan data jalan antara Presiden Joko Widodo dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuai reaksi dari PDIP, partai pengusung Jokowi.

Lantaran itulah, politisi PDIP meminta kepada Anies Baswedan untuk meminta maaf atas pernyataan data pembangunan jalan yang dinilai tidak tepat itu.

Namun demikian, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, data yang disampaikan Anies Baswedan itu berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan tidak ada yang salah serta bersifat apa adanya.

“Kutipan data BPS yang disampaikan Mas Anies tak ada yang salah. Data yang tersaji dari BPS seperti itu adanya. Jika kemudian Kementrian PUPR melalui Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian panik dan kebakaran jenggot setelah data itu dipresentasikan ke publik, itu yang justru patut dipertanyakan, mengingat bahwa sejak dulu penyajian data di BPS seperti itu,” kata Kamhar dalam keterangannya kepada Tribunnews, Senin (29/5/2023).

Baca Juga :  Relawan Sang Menang Tetap Inginkan Kaesang di Pilkada Depok 2024

Menurut Kamhar, terlepas dari motif pihak-pihak yang menjadikan hal itu polemik, terang benderang bahwa data BPS itu menegaskan prioritas dan bentuk keberpihakan pemerintah.

“Kebijakan Pemerintahan Pak SBY termasuk dalam pembangunan infrastrukturnya nafas dan jiwanya pro rakyat, sementara Pemerintahan Pak Jokowi terbaca lebih berorientasi proyek dan tidak pro rakyat,” lanjutanya.

Baca Juga :  Heboh Dikabarkan Tampar dan Cekik Wamentan, Prabowo: Ketemu Aja Belum Pernah

Justru merekalah kata Kamhar yang semestinya minta maaf ke rakyat. Presiden dijadikan petugas partai, bukan petugas rakyat agar menjadi negarawan yang menjadikan kepentingan rakyat, bangsa dan negara sebagai yang utama dan diutamakan.

“Mereka yang mesti minta maaf kepada rakyat karena sejak awal kader yang didorong dan dipromosikan menjadi pemimpin di tingkat nasional dipenuhi rekayasa dan gimmick. Model pemimpin yang hanya pandai mengumbar janji namun tak cakap dalam menunaikannya,” kata Kamhar.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com