KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bicara makanan getuk yang selama ini dikenal sebagai makanan ndesa, ternyata sudah beda ceritanya.
Pada zaman sekarang, makanan getuk sudah menembus batas negara dan membawa banyak cerita sukses pelaku usaha getuk hingga menjadi seorang miliarder.
Salah satu kisah inspiratif tersebut dialami oleh Edy Susanto (42) atau populer dipanggil Edy Blangkon.
Berawal dari usaha kecil-kecilan, membuat getuk dan dijual secara manual ala gethok tular (promosi dari mulut ke mulut), kini usaha Getuk Take dikemas model frozen, yakni makanan model beku diawetkan dan selanjutnya bisa disimpan didalam frezeer untuk dijual kembali.
Model makanan frozen itu, lebih praktis karena bisa dijual untuk waktu yang cukup lama.
Usaha Getuk Take didirikan pada tahun 2015, hanya dengan menggunakan bahan baku sebanyak 10 kilogram saja. Namun kini, kini usaha Getuk Take melejit, dan sudah mampu ekspor ke Hongkong dan Macau.
Meskipun kapasitas ekspor itu baru tahap kecil dikisaran 500 box per bulan, namun hal itu merupakan prestasi karena brand Getuk Take dikenal di luar Indonesia.
Adapun untuk pemasaran regional Getuk Take juga sudah merambah di kota kota besar yakni kawasan Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek.
Di samping itu, pemasaran getuk frozen tersebut sudah merambah di sejumlah kota di Jawa Timur, Jateng, DIY dan Bali.
“Kami bersyukur dengan melesatnya perjalanan Getuk Take ini dari semula usaha kecil kini sudah berkapasitas produksi sebanyak 5-6 kilogram per hari untuk bahan baku Getuk Take yakni dari singkong Jalak Tawa,” ungkap Edy Blangkon kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (27/5/2023).
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com