JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis, Untung Berhasil Diselamatkan

wisatawan terseret ombak parangtritis berhasil diselamatkan
Proses evakuasi korban yang terseret ombak Pantai Parangtritis, Bantul, Kamis (18/5/2023) / tribunnews
   

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Kasus wisatawan terseret ombak terjadi di pantai Parangtritis, Bantul pada Kamis (18/5/2023).

Korbannya adalah dua orang wisatawan asal Wonosobo, Jawa Tengah.

Untung saja, tim SAR yang bertugas mengetahui wisatawan terseret ombak tersebut dan langsung melakukan penyelamatan.

Upaya yang mereka lakukan terbukai berhasil menyelamatkan kedua korban.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan, semula korban yakni Azril (16) dan Fauzan (15)  bersama rombongan SMP dari Wonosobo datang di objek wisata pantai Parangtritis pukul  15.00 WIB.

“Mereka menuju ke pantai untuk bermain air dan sekitar pukul 15.30 secara tidak sadar dua korban terbawa arus ke area palung dan terseret ke tengah,” ujar Jeffry saat dikonfirmasi pada Jumat (19/5/2023).

Baca Juga :  Mobil Ayla Tiba-tiba Oleng dan Seruduk Truk Fuso di Bantul, Begini Nasibnya

Petugas jaga Sarsatlinmas wilayah 3 serta anggota Ditpolairud Polda DIY yang melihat langsung memberikan pertolongan dengan cara berenang.

 

Atas upaya tersebut, korban dapat diselamatkan dan selanjutnya dibawa ke posko sarsatlinmas wilayah 3 untuk diobservasi dan diberi perawatan medis.

“Korban wisatawan terseret ombak Parangtritis berhasil diselamatkan, dan diserahkan kembali kepada rombongan,” katanya.

Melihat masih adanya kasus wisatawan terseret ombak, Jeffry kembali mengimbau agar para wisatawan di destinasi wisata pantai tidak mandi di laut.

Baca Juga :  Gagal Njambret Wanita, Warga Yogya Ini Jatuh dari Motor dan Nyaris Diamuk Massa

Selain ombak yang besar, menurutnya, kawasan pantai di Kabupaten Bantul menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan berupa titik palung di sejumlah kawasan pesisir pantai.

Wisatawan banyak yang tak mengindahkan larangan mandi di laut.

Mereka awalnya hanya bermain di tepi pantai. Tak selang lama mulai bergeser ke sisi tengah.

Tanpa disadari, arus laut bawah mulai menarik tubuh ke tengah laut.

Apabila tak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam.

“Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,” pungkasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com