BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Harapan besar terkait pemugaran Candi Watugenuk di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo diungkapkan langsung pegiat sejarah Boyolali Heritage Society (BHS), Kusworo Rahadyan. Pasalnya, jika terwujud maka Boyolali bakal memiliki bangunan candi megah.
“Bentuk aslinya memang megah, seperti Candi Kedulan di Yogya,” ujarnya, Jumat (1/12/2023).
Namun demikian, untuk pemugaran tentu tergantung hasil kajian Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X Jateng-DIY. Hal ini mengingat bahwa banyak bagian batu candi yang ditemukan dalam kondisi hancur.
“Ini memang menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
Diungkapkan, bahwa sebenarnya tahapan ekskavasi Candi Watugenuk sudah dilakukan empat kali. Ekskavasi penyelamatan pertama di tahun 2016 lalu. Memetakan struktur candi utama, menemukan bahwa candi di bangun dalam dua periode pada masa Hindu.
Kemudian ekskavasi kedua tahun 2021 menemukan tiga candi perwara atau pengiring di barat dengan tangga dari timur di depan pintu masuk candi utama. Candi perwara tengah ukurannya sama dengan candi utama.
Kemudian pada ekskavasi penyelamatan ketiga tahun 2022 lalu, ditemukan potongan prasasti. Prasasti itu kemudikan dibawa ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X untuk diteliti lebih lanjut.
“Dan terakhir ekskavasi keempat yang dilakukan pada November 2023 kemarin,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, kegiatan ekskavasi terakhir Candi Watugenuk di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali sudah selesai . Tahap selanjutnya tinggal menunggu tahap pemugaran. Sebelumnya bakal dilakukan kajian untuk menentukan apakah candi tersebut memenuhi syarat dipugar atau tidak. Waskita
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com