Beranda Nasional Jogja Sleman Alami Hari Tanpa Bayangan, Warga Rasakan Cuaca Ekstra Panas

Sleman Alami Hari Tanpa Bayangan, Warga Rasakan Cuaca Ekstra Panas

Sejumlah warga Kabupaten Sleman sedang beraktivitas di Alun-alun Denggung Sleman saat fenomena hari tanpa bayangan terjadi pada Sabtu (12/10/2024) | tribunnews

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM  Fenomena alam langka berupa hari tanpa bayangan atau kulminasi terjadi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (12/10/2024).

Fenomena hari tanpa bayangan adalah sebuah kondisi ketika matahari berada di titik paling tinggi di langit sehingga bayangan objek tampak sejajar atau menumpuk di bawah objek itu sendiri.

Selain Kabupaten Sleman, fenomena serupa juga akan terjadi di seluruh wilayah kabupaten di DIY pada Minggu (13/10/2024).

Dari pantauan Tribunjogja.com terlihat, fenomena hari tanpa bayangan di Kabupaten Sleman terjadi sekitar pukul 11.25 WIB. Saat fenomena itu terjadi, cuaca cukup terik dengan suhu mencapai 35 derajat celcius.

Apa yang terjadi pada fenomena itu? Sejumlah bayangan objek, mulai dari manusia, gedung, patung, tiang bendera, dan kendaraan di sekitar Alun-alun Denggung Sleman terlihat hilang karena sejajar dengan objek tersebut.

Dampak fenomena kulminasi itu juga dirasakan sejumlah warga yang berada di Alun-alun Denggung Kabupaten Sleman.

Tri Yunianta (37), warga Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, mengaku baru mengetahui adanya fenomena kulminasi itu.

Baca Juga :  Tim PKM Ilkom UNY Laksanakan Pelatihan Pengembangan Konten Promosi Kampung Wisata melalui Media Sosial

“Baru tahu, itu berarti karena matahari pas di atas kita. Ya mungkin karena siklus alam, jadi bayangan jatuh pas (sejajar) di tubuh kita,” kata dia kepada Tribunjogja.com, Sabtu (12/10/2024).

Menurut Tri, kondisi itu membuat cuaca siang ini lebih terik dibanding hari sebelumnya. Padahal pagi tadi cuaca masih biasa dan tidak terlalu panas.

“Kalau siang jam segitu memang biasanya panas, tapi hari ini panas sekali, mungkin karena fenomena alam itu,” ucapnya.

Kondisi cuaca lebih terik juga dirasakan warga lainnya, semisal Mufid (23), warga Kabupaten Bantul yang sedang mengantar saudaranya main di Taman Denggung Sleman.

Mufid mengaku merasakan cuaca siang ini lebih terik dibanding hari biasanya. Kendati demikian, hal itu tidak menjadi masalah bagi Mufid, karena cuaca terik sudah menjadi hal biasa di Indonesia, sebagai negara yang dilewati garis khatulistiwa.

“Terkait fenomena itu saya biasa saja, cuma cuacanya lebih panas dari biasanya. Tapi tidak masalah,” ucapnya.

Baca Juga :  Keributan! Pelajar SMP Dianiyaya Gerombolan Siswa SMK Swasta di Jogja

Sementara itu warga lainnya, Regista (16), mengaku fenomena hari tanpa bayangan menarik meskipun ia baru mengetahui. Ia juga menyebut cuaca lebih panas.

“Saya baru tahu kalau ada fenomena itu tapi menarik sih karena bayangannya tepat di bawah. Pantas rasanya lebih panas hari tapi ya udah saja, tidak masalah,” tutupnya.  

www.tribunnews.com