Beranda Daerah Boyolali Ternyata Kasus Tunggakan Pajak UD Pramono di Boyolali Belum Ada Titik Temu,...

Ternyata Kasus Tunggakan Pajak UD Pramono di Boyolali Belum Ada Titik Temu, Alamat Buruk Buat Peternak Sapi di Boyolali?

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan saat datang ke UD Pramono guna mengetahui persoalan pajak beberapa waktu lalu | Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masalah tunggakan pajak yang berujung pemblokiran rekening UD Pramono belum ada penyelesaian. Upaya mediasi yang dilakukan Ombudsman dengan Direktorat Jendral Pajak (DJP) masih menemui jalan buntu.

“Kedua pihak berpegang teguh pedoman masing-masing,” ujar Sekda Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani.

Dijelaskan, UD Pramono mendapat pendampingan Pemkab Boyolali yang merupakan utusan Tim Koordinasi penanganan masalah penyerapan susu lokal Boyolali.

Dalam mediasi yang digelar pada Kamis (28/11/2024),

kesimpulannya adalah, sama-sama semuanya dalam posisi belum ada keputusan.

Jadi kesepakatan yang tidak sepakat. Pihak DJP tidak bisa membuka blokir rekening UD Pramono karena permasalahan pajak. Dan UD Pramono juga keberatan membayar pajak sebesar Rp 671 juta.

Dijelaskan, DJP memiliki dasar dalam menetapkan pajak sebesar Rp 671 juta ini. Apalagi, pemeriksaan pajak pada 2019 itu juga sudah inkrah.

“Maka DJP tak mungkin membuka blokir dalam penagihan aktif ini. Nanti yang kena masalah gantian di Pajak.”

Baca Juga :  Tak Kuat Nanjak, Truk Gandeng Mogok di Tanjakan Tompak Boyolali, Gandengan Terkunci

Namun, penjelasan itu belum bisa diterima pihak UD Pramono. Bahkan, Pramono meminta perhitungan ketetapan pajak Rp 671 juta direview kembali.

Pasalnya, UD Pramono mengaku hanya mampu membayar pajak sebesar Rp 50 juta. Karena menemui jalan buntu, akhirnya disepakati masing-masing pihak menuangkan argumentasinya dalam berita acara.

“Jadi masih menggantung karena berpijak prinsip pada masing-masing,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Sekda, Pemprov Provinsi dan Pemkab Boyolali tetap berharap masalah pemblokiran ini bisa segera selesai. Masalah bisa diselesaikan dengan cara terbaik.

“Pertimbangannya adalah kerberlanjutan usaha dan  pemberdayaan masyarakat khususnya peternak sapi perah.”

Selain itu, juga  mengamankan visi misi bupati Boyolali sebagai kota Susu dan lumbung pangan nasional. Juga selaras dengan program asta cita presiden RI Prabowo. Yaitu program makan bergizi, minum susu gratis.

Baca Juga :  Heboh, Ular Masuk Kamar Mandi Warga Pulisen, Boyolali

“Kenapa ini tidak menjadikan satu kelonggaran. Apalagi, Pramono tak hanya fokus sebagai pengepul susu, tapi juga menjaga kesejahteraan 1.300 peternak sapi perah,” paparnya.  Waskita