Beranda Daerah Solo Tren Kecelakaan di Solo Menurun Selama Pandemi Covid-19, Ternyata ini Penyebabnya

Tren Kecelakaan di Solo Menurun Selama Pandemi Covid-19, Ternyata ini Penyebabnya

Satlantas Polresta Surakarta menggelar penyekatan pemudik di kawasan Jurug, Kecamatan Jebres, Rabu (06/05/20). Foto: Dok Polresta Surakarta

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Afrian Satya Permadi menyebut tren kecelakaan di wilayah Kota Solo menurun dalam sebulan terakhir. Meski tak merinci jumlah, namun menurunnya angka kecelakaan dipengaruhi faktor pandemi Covid-19 mengingat volume kendaraan di jalan raya yang berkurang.

Dia memaparkan, jalanan di kawasan Kota Bengawan sepi sehingga potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas juga berkurang drastis.

“Karena banyak masyarakat yang berada di rumah. Terlebih juga para pemudik dihalau saat penyekatan, sehingga turut menekan angka kecelakaan di Solo,” kata Afrian, Kamis (21/05/20).

“Sebetulnya awalnya di lokasi-lokasi itu (penyekatan) untuk mengingatkan pemudik, mengarahkan kembali ke tempat asal. Namun secara tidak langsung kan menurunkan jumlah volume kendaraan yang melintas di Solo,” tambah dia.

Baca Juga :  Indonesia Kirim 32 Talenta Muda di Ajang World Ability Sport Youth Games Thailand, Ajang Pembinaan Demi Tiket Paralimpiade 2028

Meski demikian, sempat terjadi beberapa kecelakaan, seperti laka lantas karambol yang melibatkan truk box, dua mobil, dan satu motor di wilayah Laweyan. Afrian membeberkan fakta mengenai faktor utama penyebab kecelakaan yang terjadi.

“Banyak juga kemarin itu sempet juga kecelakaan di rel kereta api jatuh kepleset. Jadi faktornya karena kurang awas, konsenstrasi, kurang fokus lah,” ujar dia.

“Bisa jadi puasa. Ya namanya orang beraktivitas itu kan menyerap air, menyerap karbohidrat, terus kurang pada saat jam-jam siang itu glukosa sudah agak turun,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati. Terlebih para pengendara yang melintas tak sedikit dari luar wilayah Solo, sehingga terkadang memilih jalan alternatif seperti perkampungan.

“Rata-rata orang yang melintas berasal dari luar Solo, misal warga Sukoharjo ke sini untuk bekerja. Tentu butuh konsentrasi tinggi karena perjalanan jauh,” ucap Afrian. Prabowo