BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Boyolali terus melakukan pendampingan terhadap para pelaku UMKM. Pasalnya, UMKM menjadi salah satu motor penggerak perekonomian masyarakat.
Menurut Kabid Usaha Mikro, Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) dan UMKM Boyolali, Nunung Susilowati, salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong pelaku UMKM memasarkan produknya secara online.
Hingga kini, dari 49.024 UMKM di Kota Susu, baru 150 UMKM yang go digital.
“Jadi masih sangat sedikit, mayoritas masih mengandalkan pemasaran secara offline,” ujarnya, Selasa (18/10/2022).
Dijelaskan, pihaknya terus berupaya memfasilitasi pelaku UMKM agar go digital. Saat ini ke-49.024 UMKM telah terdaftar dalam aplikasi Esemu Diskopnaker UMKM. Mereka mendapatkan kesempatan untuk pelatihan maupun pendampingan pemasaran. Pelaku UMKM tak hanya dibekali dengan softskill saja.
“Namun, juga cara memanfaatkan perkembangan teknologi digital. Kelas pelatihan pemasaran daring menjadi topik yang selalu dibekali. Sehingga pelaku UMKM tak hanya bisa membuat produk saja. Tetapi, mampu memasarkan secara offline maupun online.”
Usai pelatihan, peserta pelatihan juga mendapatkan bantuan modal. Guna dikembangkan oleh pelaku UMKM. Tak selesai disitu, petugas dinas juga mendampingi proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran daring. Pendampingan berkala dilakukan dan kemudian dilakukan evaluasi.
“Sehingga bisa memberi masukan pada pelaku UMKM tersebut. Selain itu, juga memberi motivasi pada pelaku UMKM yang belum berhasil.”
Untuk pelatihan, pihaknya menggandeng 30 pelaku UMKM dalam setahun. Adapun peserta pelatihan berasal dari tiap kecamatan agar ada pemerataan. Pihaknya meminta pemerintah kecamatan untuk mengirimkan UMKM yang perlu dibina dan dicocokkan Esemu Diskopnaker UMKM. Waskita
