Kecam Pelemparan Brutal di Kendal, Forum Serikat Buruh Karanganyar Desak Polisi Usut Tuntas Pelaku 

KARANGANYAR- Forum Komunikasi Serikat Buruh Karanganyar (FKSBK) yang terdiri dari  yang didalamnya bergabung SBSI 1992, KSBSI KIKES, FSP RTMM SPSI, FSP KEP KSPI, SPN, KSPN, FKSBK mengecam tindakan pelemparan batu terhadap rombongan rapat koordinasi nasional Serikat Pekerja Nasional SPN yang melintas didaerah Kendal Jawa Tengah.

Mereka pun mendesak Polres Kendal mengusut tuntas aksi pelemparan batu yang mengakbibatkan dua anggota FBSBK mengalami luka serius dibagian kepala dan tangan.

“Kami mendesak kepada aparat kepolisian resort Kendal mengusut aksi pelemparan ini. Ini meruapkan aksi yang sangat brutal. Kami sendiri tidak mengetahui kenapa mobil yang kami tumpangi menjadi sasaran,” kata Eko Supriyanto, ketua FKSBK, dalam keterangan persnya, Rabu (25/07/2018).

Sekretaris DPC SPN Karanganyar,  Bambang Sabat yang menjadi salah satu korban aksi pelemparan menuturkan, aksi pelemparan tersebut memang terbilang brutal.

Sebab pelakunya terdeteksi puluhan orang dan melempar secara membabi buta.

Ia mengisahkan insiden pelemparan brutal itu terjadi pada tanggal 16 Juli 2018 lalu sekitar pukul 02.30 WIB dinihari.

Kronologisnya,  salah satu mobil minibus rombongan SPN Kabupaten Karanganyar yang akan melaksanakan rapat koordinasi nasional DPP SPN di Pekalongan, dan melintas didaerah persimpangan Rowo Kumbu Kedal.

Secara tiba tiba dihadang dan dilempari batu sekitar lima puluhan orang sehingga mengakibatkan kerusakan mobil dan juga luka luka para penumpang.

“Sebelum aksi tersebut, terlebih dahulu mobil yang kami tumpangi dihadang. Para pelaku meminta untuk membuka pintu mobil. Karena ditolak, pelaku kemudian melepar kaca bagian depan . pelaku semakin beringas dan terus melemapri mobil. Karena terdesak, saya meminta pengemudi untuk menyelamatkan diri dan merawat korban di salah satu klinik,” terang Sabat Bambang.

Akibat aksi brutal tersebut, Bambang Sabat mengalami robek di bagian pelipis dan harus mendapatan empat jahitan, serta Tentrem  menderita patah jari tengah. Wardoyo