JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Antisipasi Tsunami Lanjutan, BMKG Pasang 6 Sensor di Selat Sunda

Ilustrasi ombak besar (tsunami)
ย ย ย 
Ilustrasi tsunami

JAKARTA – Untuk mengantisipasi kejadian serupa, akhirnyaย  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memasang enam sensor seismometer yang telah dimodifikasi untuk memantau aktivitas anak Gunung Krakatau.

Sejak peristiwa tsunami yang mengakibatkan ratusan korban jiwa itu, BMKG memang telah
memberi perhatian khusus terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

โ€œKami sudah memasang enam sensor siesmometer yang telah dimodifikasi untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau,โ€ kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa (25/12/2018) malam.

Peningkatan kewaspadaan ini dilakukan setelah tsunami menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung yang menyebabkan ratusan orang tewas. Berdasarkan hasil analisa, tsunami itu terjadi akibat longsor yang dipicu oleh erupsiย  Gunung Anak Krakatau.

Baca Juga :  Gila-gilaan! UKT Mahasiswa Naik dari Rp 9 Juta Menjadi Rp 52 Juta, BEM Unsoed Pun Gelar Unjukrasa

“Dinding kawahnya terus rapuh karena terus bergetar dan erupsi, cuaca ekstrim ini juga dikhawatirkan akan memicu terjadinya longsor, maka kami imbau masyarakat untuk menjauhi pesisir pantai,” ujarnya.

Dwikorita mengatakan, dari hasil analisa BMKG disimpulkan, getaran yang berpotensi memicu longsor memiliki magnitudo 3,4. Karena itu, jika alat sensor mendeteksi getaran di angka tersebut maka BMKG langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami.

โ€œPeringatan dicabut setelah satu jam,โ€ kata Dwikorita.

Menurut Dwikorita, setelah peringatan dini dikeluarkan,ย  masyarakat di kawasan Selat Sunda harus menjauhi pesisir dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer. Getaran bukan hanya dipicu oleh erupsi tetapi juga bisa dipicu hujan lebat.

Baca Juga :  Kronologi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dari enam sensor siesmometer yang telah dipasang, tiga diantaranya ditempatkan di wilayah Lampung dan tiga lagi di Banten. Untuk saat ini, alat sensor itu dinilai paling efektif untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Menurut Rahmat, longsor Gunung Anak Krakatau yang bisa memicu tsunami masih berpotensi terjadi. “Hari ini saja terdeteksi ada empat kali getaran dengan rata-rata magnitudo di bawah 3,” ujarnya. #tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com