JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Kisah Pengorbanan Temon yang Rela Serahkan Tanah Tanpa Syarat. Bakal Diabadikan Menjadi Nama Jembatan di Girimarto Wonogiri

Danramil Girimarto Kapten Cba Suparno bersama Temon dengan latar belakang jembatan yang tengah dibangun.
   
Danramil Girimarto Kapten Cba Suparno bersama Temon dengan latar belakang jembatan yang tengah dibangun.

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM -Namanya Temon, sudah sepuh lantaran berusia 60 tahun dan tinggal di sebuah desa di Wonogiri. Namun pria sederhana itu bakal diabadikan menjadi nama salah satu jembatan yang saat ini tengah dibangun.

Pengorbanan Temon sungguh luar biasa. Bahkan sampai membuat kagum dan bangga Satgas TMMD Sengkuyung I tahun 2019 Kodim 0728/Wonogiri, dan tetangganya warga Dusun Candirejo, Desa Bubakan Kecamatan Girimarto.

Bagaimana tidak, sebagai wujud kepeduliannya kepada kepentingan masyarakat dan dukungannya untuk ikut menyukseskan program TMMD Sengkuyung I tahun 2019 Kodim 0728/Wonogiri, warga merelakan tanah untuk pembangunan jalan. Volume jalan yang dibangun sepanjang 300 meter lebar 4 meter dengan ketebalan 0,12 meter. Juga untuk membangun jembatan dengan volume panjang 7,5 meter lebar 4 meter tinggi 4 meter, serta talut jalan dengan panjang 70 meter lebar 2 meter ketebalan 0,4 meter.

Baca Juga :  Keren, Hari Pertama Masuk Sekolah Usai Libur Lebaran 2024 Langsung Gelar PSN

“Kami ikhlas lahir batin demi kepentingan dan kebaikan bersama, nggak apa-apa. Saya tidak merasa dirugikan,” kata Temon.

Keputusan yang diambil dengan mengiklaskan tanahnya digunakan untuk kepentingan umum semata-mata demi membantu dan mewujudkan impian masyarakat. Yakni jalan dan jembatan yang menghubungkan Dusun Tritis, Desa Semagar dengan Dusun Candirejo, Desa Bubakan.

Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf M. Heri Amrulloh melalui Danramil 18/Girimarto Kapten Cba Suparna menyampaikan bahwa apa yang dilakukan warga merupakan perwujudan dari sikap cinta tanah air dan sesama. Mereka lebih mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

“Semuanya akan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Kuasa nanti. Ini merupakan bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat dalam kegiatan TMMD di Wonogiri,” ungkap dia, Minggu (24/3/2019).

Baca Juga :  Operasi Ketupat Candi 2024 Selesai, Hasilnya?

Dia juga sangat mengapresiasi atas pengorbanan dilakukan oleh warga yang merelakan sebagian lahannya menjadi jalan umum. Khususnya Temon yang tanahnya paling banyak dikorbankan untuk menyukseskan program TMMD ini yang mencapai 400-500 meter persegi tanpa adanya ganti rugi sepersen pun.

“Pada saat jembatan sudah jadi dan diadakan peresmian, untuk menghargai serta mengenang keikhlasan beliau, saya mengusulkan kepada Dandim untuk menamai jembatan dengan nama Jembatan Temon. Karena dari sekian warga yang secara tulus ikhlas mengorbankan tanah mereka, bapak Temon inilah yang paling banyak pengorbanannya,” tandas dia. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com