JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sukoharjo

Presiden Jokowi Hadiri Isra’ Mi’raj di GOR Pandawa Solobaru. Hal Ini yang Disampaikan

Presiden Jokowi ketika menghadiri Peringatan Isra Miraj di GOR Pandawa Solobaru, Sukoharjo, Rabu (3/4/2019). Istimewa
   
Presiden Jokowi ketika menghadiri Peringatan Isra Miraj di GOR Pandawa Solobaru, Sukoharjo, Rabu (3/4/2019). Istimewa

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM -Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta pejabat pusat dan Provinsi Jateng hadir dalam peringatan Isra’ Mi’raj di GOR Pandawa, Solobaru, Sukoharjo, Rabu (3/4/2019) malam.

Tampak hadir pula di lokasi jantung bisnis Sukoharjo itu, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudataan Puan Maharani, Gubernur Ganjar Pranowo, Kapolda Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi. Peringatan Isra’ Kiprah juga dihadiri ribuan umat muslim eks Karesidenan Surakarta.

Dalam pidatonya Presiden mengingatkan, menjelang pemilu, urusan politik bisa muncuk konflik. Yang terpenting harus diusahakan adalah jangan sampai karena urusan politik jadi lupa bahwa semua saudara

Baca Juga :  Ribuan Kader PDIP Geruduk Kantor KPU Sukoharjo, Ini yang Dipersoalkan

“Jangan sampai lupa menjaga ukhuwah karena urusan politik,” ujar dia.

Konflik, menurut Presiden, sekecil apapun, mesti segera dicari penyelesaiannya. Tidak boleh dibiarkan berlarut yang akan membuat konflik membesar. Apalagi Indonesia mempunyai 714 suku. Afganistan saja, sebut Presiden, dengan hanya tujuh suku hingga kini masih saja terlibat konflik.

“Bangsa Indonesia, adalah negara besar dengan penduduk 269 juta dan terdiri dari 17.000 pulau. Ada 1.400 lebih bahasa daerah yang ada. Perbedaan-perbedaan itu jangan sampai membuat kita bukan saudara lagi. Terlebih hanya karena urusan politik,” tegas dia.

Baca Juga :  Ribuan Kader PDIP Geruduk Kantor KPU Sukoharjo, Ini yang Dipersoalkan

Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengajak semuanya untuk selalu bisa memilih jalan tengah. Bangsa Indonesia terdiri dari masyarakat multikultural dan sangat plural dan beragam etnis, suku agama maupun budaya. Sentimen atas nama etnis dan agama sangat berbahaya khususnya dalam upaya menjaga NKRI.

“Mari kita terus memupuk persaudaraan sesama, baik umat muslim umat manusia, dan sesama umat beragama. Mari kita jaga persatuan dalam bingkai NKRI,” terang dia. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com