SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kelompok musik kasidah, Nasida Ria telah bertahan selama 44 tahun. Beberapa lagunya di diaransemen kembali oleh musisi terkenal di Tanah Air.
Mereka antara lain GIGI hingga Anang Hermansyah.
Lagu Perdamaian yang aslinya dibawakan Nasida Ria masuk dalam album repackage ‘Raihlah Kemenangan’ milik GIGI pada Ramadan 2005. Dengan gaya GIGI, irama kasidah berpadu dengan rock menjadi rockasidah pada lagu Perdamaian. Selain GIGI, duet Anang dan Syahrini membawakan lagu Suasana di Kota Santri milik Nasida Ria pada Ramadan 2010.
Nasida Ria merupakan kelompok musik kasidah yang dibentuk di kawasan Kauman, Semarang, Jawa Tengah, pada 1975. Hingga kini, grup kasidah yang didirikan pasangan suami istri Muhammad Zain dan Hj Mudrikah Zain tersebut sudah melahirkan sekitar 34 album.
Menurut penulis buku Nasida Ria Ria Sejarah the Legend of Qasidah Listiya Nurhidayah, identitas panggung Nasida Ria tidak hanya dalam syair perpaduan lagu Arab dan Mesir, namun juga penampilannya yang khas. Listiya menyebut ciri khas Nasida Ria adalah kasidah yang istikamah.
“Dari sisi penampilan, Nasida Ria tak berubah mengikuti musim, meski kala itu banyak pengaruh dari luar. Mereka konsisten, dengan ciri khas sendiri, bahkan dulu pakaiannya pernah jadi ikon,” kata Listiya, saat diskusi membedah sejarah Nasida Ria, 12 April 2019.
Menurut Listya, konsistensi penampilan grup yang khas itu sempat dikenal di dunia fashion di eranya. Pakaian khas yang sering digunakan Nasida Ria sempat mempengaruhi model fashion yang disebut kebaya Nasida Ria.
Saat itu Nasida Ria tampil mewakili gaya pakaian Islam Indonesia yang khas dengan kebaya panjang dan penutup kepala kerundung, bukan jilbab tertutup.
Tak hanya dari penampilan, menurut Listiya, eksistensi Nasida Ria yang istikamah juga dibuktikan dari musik dan lagu. Syair lagu Nasida Ria konsisten bicara moral dengan irama yang tetap menjaga pakem. Hal itu sesuai dengan sistem norma yang dipakai grup ini yang konsisten menjaga kualitas lewat peraturan dalam merekrut personil.
“Ini sesuai basic awal berdiri. Seni Alquran yang tetap menjaga akhlak,” kata Listiya.
Vokalis Nasida Ria generasi pertama, Rin Jamain, menyebutkan kedisiplinan grup musik tersebut muncul dari peran sang pendiri Muhammad Zain. Menurut Rin, Zain menerapkan disiplin bagi calon personel sebelum diasramakan lewat pendidikan Alquran.
“Haji Zain memenuhi keinginannya mendirikan Nasida Ria, merekrut murid ngaji dari kampung-kampung diasramakan di Kota Semarang, termasuk saya saat itu masih belasan tahun,” kata Rin.
Di asrama itu, Nasida Ria dibentuk dengan kedisplinan. Bahkan Rin yang sempat jadi ketua asrama sempat mewakili tukar cicin salah satu anggotanya untuk menjaga kedisiplinan.
“Memang ada aturan saat perekrutan awal personel harus masih lajang,” kata Rin menjelaskan.
Menurut dia, Nasida Ria disiplin mengutamakan dan mempertahankan akhlaq dan imam.
Setelah 44 tahun berdiri, Nasida Ria tetap bertahan lewat proses regenerasi para pesonelnya. Pasang surut karier Nasida Ria membuat kelompok kasidah ini punya daya tahan kuat menghadapi perubahan zaman.