JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Mantan Kepala BAIS ABRI Sebut Ada Ratusan Mantan Kopassus Ingin Jenguk Soenarko

eks Danjen Kopassus, Soenarko/tempo.co
ย ย ย 
eks Danjen Kopassus, Soenarko/tempo.co

JAKARTA (JOGLOSEMARNEWS.COM ) – Penetapan tersangka mantan Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal (Purn) Soenarko yang dilanjutkan penahanan, mengundang solidaritas dari mantan personel baret merah. Ratusan mantan personel Kopassus akan mengunjungi rutan, tempat Soenarko ditahan.

Hal itu dikemukakan oleh Mantan Kepala Badan Intelijen ABRI Mayor Jenderal (purn) Zacky Anwar Makarim. Dia mengaku mendapat kunjungan dari ratusan purnawirawan Kopassus yang tinggal dari sejumlah daerah. Ada yang dari Serang, Banten, Jawa Barat, Solo, Jawa Tengah, dan Jakarta.

Zacky mengatakan ada pula purnawirawan Kopassus generasi yang amat senior, yaitu Trikora. Menurut dia, mereka menyampaikan kerisauan luar biasa atas penangkapan dan penahanan Soenarko. “Ini ada (Mayor) Jenderal Heros Paduppai, kemarin dia bawa 60 orang dari Serang, yang mau datang 300 orang. Dia bawa nengok Soenarko,” kata Zacky.

Zacky juga engaku khawatir dengan perkembangan keamanan Indonesia ke depan. Salah satunya, ia kecewa terhadap situasi politik saat ini yang tidak kunjung bisa diredam melainkan eskalasinya malaha memanas dan menyeret purnawirawan jenderal yang ditahan.

Baca Juga :  Pengamat: Manuver NasDem Fokus untuk Selamatkan Partai, PKB tinggal Tunggu Waktu

“Saya dua puluh tahun berdinas di Kopassus, saya terpanggil ada komandan jenderal Kopassus akan diadili soal makar,” kata Zacky saat menghadiri konferensi pers yang digelar tim kuasa hukum mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen (purn) Soenarko di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Jumat, (31/5/2019).

Zacky bercerita dia berada di rumah tahanan militer di Guntur, Jakarta Selatan, tempat Soenarko ditahan ketika para purnawirawan itu datang. Dia mengaku sampai harus menenangkan mereka dan para istri yang juga ikut dalam rombongan. Sebab, kata dia, akhirnya jumlah pengunjung di rutan dibatasi hanya untuk 80 orang.

“Terpaksa saya bicara untuk menenangkan situasi. Mereka marah, ibu-ibu lebih marah lagi. Mau diapakan kami punya komandan-komandan ini. Jadi kehadiran saya ini adalah untuk menenangkan situasi,” ucap mantan Ketua Satgas Panitia Penentuan Pendapat Timor Timur ini.

Baca Juga :  Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Sinyal Hak Angket Bakal Layu Sebelum Berkembang

Berikutnya, Zacky juga mengaku mendapat pemberitahuan dari Aceh. Kata dia, para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka menyatakan ingin datang membesuk Soenarko. Purnawirawan berdarah Minangkabau-Arab ini kemudian membujuk mereka agar tak usah datang, dan percaya pada proses hukum yang sedang diupayakan.

“Ini akan menjadi mematangkan situasi, tidak bagus, karena itu saya bilang tidak usah datang. Kami akan selesaikan, kami akan menghargai jalur hukum yang ada,” ujar Zacky.

Soenarko ditangkap dan ditahan atas tuduhan kepemilikan senjata ilegal, yang menurut versi polisi ialah senapan jenis M4 Carbine. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sebelumnya mengatakan senjata itu berasal dari Aceh.

Pemerintah juga menduga senjata tersebut ada kaitannya dengan rencana aksi 21-22 Mei 2019. Segala informasi versi pemerintah dibantah oleh tim kuasa hukum dan para purnawirawan sahabat Soenarko.

Zacky juga tidak percaya tuduhan polisi yang menyebut Soenarko akan terlibat dalam tindakan makar kepada negara. (JSNews)

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com