SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Praktik money politik di Pilkades Sragen masih belum musnah. Sebaliknya, praktik sebaran tembakan uang untuk menggaet simpati warga kepada calon Kades, masih tumbuh subur.
Menjelang coblosan yang akan digelar Kamis (26/9/2019) besok, praktik serangan tembakan Pilkades masih gencar terjadi.
Kehadiran tim Satgas Anti Money Politik yang digalang Pemkab dari kabupaten, kecamatan hingga desa, seolah tak mempan.
Fakta di lapangan, aksi bagi-bagi uang masih saja terjadi. Bahkan di beberapa wilayah, besaran uang tembakan justru naik dari Pilkades tahap sebelumnya.
Hasil penelusuran JOGLOSEMARNEWS.COM , praktik tembakan uang dari calon ke warga, masih terjadi hampir di semua wilayah kecamatan. Kehadiran tim Satgas Anti Money Politik seolah diabaikan.
Praktik money politik itu terdeteksi terjadi di antaranya di banyak Pilkades di wilayah Sumberlawang, Tanon, Masaran, Kedawung, Karangmalang, Sidoharjo, Ngrampal, Gondang, Sambirejo, Plupuh dan beberapa kecamatan lainnya.
“Masih mas (ada money politik). Kalau tempat saya sudah kemarin, kader dari semua calon semuanya juga mbagi duit. Ada yang pakai amplop ada yang langsung. Besarannya Rp 100.000 dan Rp 150.000. Ini naik dua kali lipat. Pilkades dulu tembakannya hanya Rp 50.000,” ujar Kardi, salah satu warga di Tanon, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (25/9/2019).
Tak hanya di Tanon, beberapa kecamatan juga sama. Rata-rata sebaran uang money politik berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per kepala.
“Di beberapa desa di sini, sudah disebar sebelum penetapan calon kemarin. Kemudian tadi malam ditembak lagi. Ada yang Rp 50.000, ada yang Rp 100.000,” ujar Joko, warga di wilayah Karangmalang.
Tak jauh beda, di wilayah Masaran dan Sidoharjo, praktik tembakan juga makin jor-joran. Bahkan nominal di salah satu desa tertajir di Sidoharjo, yakni Taraman menembus angka Rp 250.000 per kepala.
“Sudah kemarin nyebarnya. Yang satu Rp 200.000, yang satunya Rp 250.000,” ujar salah satu warga di Taraman, No.
Salah satu tokoh di Masaran, Yadi Kurniawan mengiyakan masih suburnya praktik money politik di Pilkades serentak kali ini. Menurutnya banyak laporan praktik money politik di beberapa desa di wilayah Kecamatan Kedawung dan Masaran.
“Masih terjadi dan indikasinya malah makin parah. Angkanya meningkat dua kali lipat. Kalau dulu hanya Rp 50.000 sampai Rp 100.000, sekarang malah sampai Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Di desa sekitar sini (Kedawung dan Masaran) juga masih terjadi,” tukasnya.
Terpisah, Ketua Tim Desk Pilkades Kabupaten Sragen, Suharto mengatakan hingga Selasa (24/9/2019) siang, tim belum menerima aduan atau laporan apapun perihal praktik money politik di Pilkades. Menurutnya, tim dipimpin bupati bahkan sudah diterjunkan melakukan pantauan ke 14 kecamatan sejak Selasa (24/9/2019) kemarin ke lapangan namun juga belum mendapati laporan atau temuan.
“Sampai sejauh ini kami belum menerima aduan maupun laporan money politik,” tukasnya kepada wartawan di ruang rapat Sekda. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com