SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama ini petani sangat lazim dengan metode gropyokan untuk membasmi hama tikus di sawah. Namun sebenarnya ada cara lain yang juga efektif dan alami mengatasi serangan hewan pengerat tersebut.
Cara mengatasinya adalah dengan menjaga rantai makanan tetap berjalan baik. Yakni mengembangkan predator pemangsa tikus di alam. Salah satunya adalah Tyto Alba atau deres alias burung hantu.
Terkait hal tersebut, pada Kamis (23/1/2020) Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Sukoharjo menerima bantuan dari Dinas Pertanian Sukoharjo berupa pagupon atau rumah burung deres sebanyak 28 unit.
Tito Alba atau burung Deres merupakan jenis burung hantu yang secara alami merupakan predator dari hama tikus. Walaupun para petani sekarang sudah berkesadaran membuat gupon burung Deres secara swadaya, Dispertan Sukoharjo menaruh perhatian khusus membantu petani dalam penurunan serangan hama tikus melalui pengembangbiakan burung Tyto Alba.
Pengembangan burung Tyto Alba ini dilakukan sejak 2015 olehKodim 0726/Sukoharjo bekerjasama dengan Dispertan Sukoharjo.
Serda Suyono Babinsa Tegalmade menyampaikan berbagai upaya serius Pemkab Sukoharjo dalam memerangi hama tikus tidak hanya terlihat dari pemberian bantuan rumah burung Tyto Alba. Namun juga melalui hal-hal unik seperti memberikan hadiah bagi petani melalui lomba berburu tikus di desa Banmati, Sukoharjo.
“Kita juga akan mendorong munculnya perda tentang larangan berburu satwa dan kelestarian satwa khususnya Tyto Alba,” sebut dia. Aria
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com
