JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Gubernur Ganjar: Kalau Ada Yang Terpapar Ideologi Tak Pancasila, Katakan Tidak Dengan Keras!

   
Foto/Humas Jateng

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Menanamkan nilai kebangsaan tidak cukup hanya menghafal Pancasila. Melainkan dengan nilai toleransi di masyarakat.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat Rakerda Kwartir Daerah Jawa Tengah 2020 dalam Bela Negara dan Penanggulangan Bencana di Wisma Perdamaian, Kamis (27/2/2020). Menurutnya, sikap ke-Indonesiaan juga perlu dilakukan dengan menolak keras faham yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila.

“Kalau ada yang terpapar ideologi tidak sesuai Pancasila, katakan dengan keras, tidak. Tidak,” tegasnya.

Selain itu, Ketua Mabida Gerakan Pramuka Jateng ini juga menyinggung persoalan kebencanaan. Menurutnya, membangun persatuan dan ke-Indonesiaan bisa dilakukan dengan cara menyikapi kebencanaan.

“Merajut keIndonesiaan itu dengan cara visual yang bisa dilihat. Seperti menolong saat bencana, mitigasi, dan lainnya. Karena sikap kebencanaan ada nilai kemanusiaan,” paparnya.

Baca Juga :  Pesta Siaga Ranting Karangtengah Wonogiri, Gembira Semangat Inovatif dan Terampil

Ganjar menceritakan, sejauh ini dia sudah tiga kali mengunjungi Sulawesi Tengah dalam memberikan bantuan kebencanaan.

“Itu ternyata ada yang monitoring. Dan orang ini bilang, saya lihat Pak Ganjar sudah tiga kali datang. Bermain bola sama anak-anak dan membeli mainan buat anak-anak. Dia bilang Sulawesi Tengah itu saudara Jawa Tengah,” kisahnya.

Sementara, Ketua Kwarda Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo menuturkan, Pramuka masih dalam kondisi berduka setelah terjadi insiden beberapa penggalang tewas terseret arus sungai di Yogyakarta.

“Suasana masih berduka karena kejadian di Yogyakarta itu. Sempat mau diundur acara ini, tapi tidak karena justru ini momen untuk membahas itu dan ke depan lebih baik,” katanya.

Baca Juga :  Pelaku Pencurian di Alfamart Semarang Masih Buron Polisi

Untuk itu, Atikoh mengingatkan, kegiatan Pramuka yang melibatkan pelajar perlu memperhatikan beberapa hal. Di antaranya keselamatan, manajemen risiko, dan sesuai dengan kalender akademik.

“Paling utama adalah keselamatan dan manajemen risiko. Yang terakhir harus sesuai kalender akademik, karena Pramuka ini sporting pendidikan akademis. Artinya dapat bersinergi dengan kurikulum yang ada,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Atikoh juga melantik Pengurus Pramuka Peduli Kwarda Jawa Tengah Masa Bakti 2020-2023, serta penandatanganan kesepakatan nersama antara Bapenda Provinsi Jawa Tengah dengan Kwarda Gerakan Pramuka Jateng tentang program penggerak taat pajak kendaraan bermotor. JSnews

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com