JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

8 Warga Sragen Positif Covid-19 dan 37 Positif Rapid Test, Bupati Tegaskan Belum Perlu Ajukan PSBB. Sebut Dampaknya Lebih Menyusahkan!

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
   
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menegaskan Sragen belum perlu mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ia memandang dampak PSBB akan lebih banyak menyusahkan masyarakat. Hal itu disampaikan menanggapi peluang mengajukan PSBB di tengah wabah covid-19 saat ini yang terus menunjukkan tren meningkat.

“Masih perlu dikaji. Nanti kalau sudah dapat kajiannya. Tapi rasanya belum perlu PSBB,” paparnya kepada wartawan usai menerima bantuan APD dari komunitas Ashoco Jarang Pulang Sragen, Kamis (23/4/2020) kemarin.

Bupati mengatakan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan melakukan PSBB.

Menurutnya, secara prinsip saat ini Sragen sedang berusaha untuk menyadarkan masyarakat bagaimana menaati anjuran menekan penyebaran covid-19.

“Semoga ini bisa menjadi pemahaman semua,” kata dia.

Menurutnya, pemberlakuan PSBB juga akan berdampak besar bagi masyarakat. Ia memandang penerapan PSBB justru akan berdampak lebih banyak menyusahkan.

“Kalau PSBB akan lebih menyusahkan semua. Pedagang juga akan lebih sulit dan sebagainya. Jadi saat ini, saya rasa Sragen belum perlu,” tegasnya.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Di sisi lain, kondisi covid-19 Sragen sampai hari ini, Sabtu (25/4/2020) total ada 12 PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Sragen, Gemolong dan RS darurat corona. Dari jumlah itu, 6 pasien dirujuk ke rumah sakit lini lebih atas. Kemudian hari ini ada tambahan satu PDP asal Gemantar yang meninggal dunia.

Pasien berusia di atas 50 tahun itu menjadi pasien meninggal keempat berstatus PDP corona.

Jumlah warga positif tercatat ada delapan orang dengan satu orang meninggal dunia. Kemudian ada 40 orang terdeteksi tanpa gejala (OTG).

Sementara secara keseluruhan, data komulatif mencatat jumlah pasien meninggal mencapai lima orang. Terdiri dari satu pasien positif di Ngarum Ngrampal, dan empat PDP asal Sragen Kota dan Tenggak Sidoharjo, Kedawung dan Mondokan.

Kemudian jumlah positif covid-19 di Sragen ada delapan orang. Mereka adalah kakek M usia 72 tahun asal Tangkil Sragen.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Lantas tujuh pasien positif lainnya masing-masing, dari Kedungupit perempuan berusia 47 tahun, lalu dari Mojomulyo laki-laki berusia 39 tahun, dari Patihan Sidoharjo Laki-laki usia 70 tahun, laki-laki berusia 62 tahun asal Jabung Plupuh.

Kemudian laki-laki berusia 25 tahun asal Wonorejo Kalijambe dan laki-laki 45 tahun asal Krikilan Kalijambe. Satu pasien positif terakhir dan meninggal dunia berasal dari Ngarum Ngrampal.

Selain itu, hingga kini ada 37 warga yang terdeteksi positif dari hasil rapid tesnya. Mereka terdiri dari dua anak positif rapid test dari Sragen Kota, dua orang warga Patihan Sidoharjo peserta Ijtima Ulama.

Lantas Kamis (23/4/2020) ada tambahan 31 peserta Ijtima Ulama dari hasil rapid test massal, dan satu santri asal Sambirejo Sragen yang mondok di Ponpes Al Fatah Temboro, Magetan, Jatim. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com