UNGARAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tahun 2020 sudah berjalan hampir 7 bulan. Saat ini goncangan ekonomi telah terjadi begitu hebatnya. Ekonomi tiba-tiba ambruk dalam sekejap akibat menyebarnya virus korona atau covid-19 ke seluruh dunia. Seperti halnya di Kabupaten Semarang.
Bahkan, pandemi covid-19 membuat sejumlah bisnis bangkrut karena menurunnya daya beli masyarakat. Di tengah keterpurukan ekonomi akibat wabah virus korona 4 remaja di Bandungan, justru memberikan inspirasi. Mereka mengaku optimistis dan tidak ciut nyali untuk membuka bisnis warung kopi ditengah krisis ekonomi terdampak covid-19.
TnT Coffee and Grill nama warung kopi yang berada di Jl Diponegoro No 16 Bandungan, Kabupaten Semarang itu.
Empat pemuda itu adalah Nicolas Krisna Putra Negara, Yohanes Dendy, Aloysius Andre, Ignatius Bintang Pratama. Mereka adalah warga Kecamatan Bandungan dan Ambarawa Kabupaten Semarang. Mereka kenal karena sama-sama alumni SMP Pangudi Luhur Ambarawa dan kerap nongkrong bareng di sebuah kafe di dekat sekolahnya dulu.
Masa pandemi yang menyebabkan mereka bersatu kembali dalam sebuah tongkrongan di kafe. Maklum saat diterapkan pembelajaran via daring, banyak waktu senggangnya sehingga mereka kerap ketemu untuk nongkrong di kafe. Dari situlah awal mereka akhirnya sepakat untuk membuat bisnis warung kopi.
“Sebelumnya saya dan Bintang sekolah di Solo dan Dendy serta Andri di Ambarawa dan Salatiga. Kami bertemu lagi saat pandemi Covid, sering nongkrong di kafe. Dari situlah kami berfikir kenapa tidak bikin tempat nongkrong sendiri dan bisa dapat cuan (duit),” kata Nicolas Krisna, 18 di dampingi Ignatius Bintang, 15, keduanyanya warga Bandungan, Kabupaten Semarang, kemarin.
Menurut Krisna, membuat warung kopi ini bertujuan murni bisnis untuk mendapatkan penghasilan baginya dan tiga temannya. Hasil dari bisnis warung kopi ini diharapkan dapat sedikit membantu orang tuanya yang saat pandemi Covid-19 ini menurun penghasilanya.
“Paling tidak kami tidak lagi minta uang saku untuk sekolah, juga biaya nongkrong tidak ada lagi. Malah kami dapat penghasilan dari warung kopi. Ya, dapat sedikit membantu orang tua dan kami tabung untuk biaya kuliah,” imbuhnya yang diamini Ignatius Bintang.
Ditambahkan Ignatius Bintang, nama TnT dipilih karena berharap warung kopinya akan buming layaknya bom TnT. “Mudah-mudahan bisa segera buming di kenal meluas dan kami dapat mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Empat remaja ini benar-benar nekat. Hanya bermodal iuran dengan uang tabungan yang pas-pasan. Mereka membuka warung kopi. Sejumlah investor digandeng untuk kerjasama. Mereka komitmen untuk tidak pinjam bank, alasannya takut riba.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com