JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Korban-Korban Setrum Jebakan Tikus Terus Berjatuhan di Sragen. Perangkat Desa Pengkol Supomo Jadi Korban Tewas ke-10

Kondisi 4 petani korban tewas terakhir kesetrum jebakan tikus di Sragen. Foto kolase/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perangkap jebakan tikus berlistrik terus memakan korban jiwa. Baru sebulan berlalu, keganasan setrum jebakan tikus kembali merenggut nyawa.

Kamis (10/9/2020) malam tadi, seorang perangkat desa di Desa Pengkol, Kecamatan Tanon, Supomo (53) asal Dukuh Kranggan RT 21, ditemukan tewas setelah kesetrum jebakan tikus di sawahnya.

Perangkat yang menjabat Kasi Kesra itu ditemukan meregang nyawa di sawahnya di Dukuh Kranggan, Desa Pengkol, Tanon pukul 20.00 WIB.

Data yang dihimpun di lapangan, kejadian kali pertama diketahui putranya, Abriyan (16). Ceritanya, pukul 18.00 WIB ia curiga dengan bapaknya yang belum pulang.

Kemudian ia mencari ke balai desa karena mengira bapaknya masih kerja di balai desa. Namun tenyata korban tidak ada di balai desa.

Setelah itu, ia bersama tetangga berinisiatif mencari ke sawah. Tak dinyana, keduanya kaget dan menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi sudak tidak bernyawa dalam posisi tengkurap. Dari kondisi fisik, kaki korban mengalami luka bakar menyentuh kabel listrik perangkap tikus.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Kematian Supomo menambah panjang daftar korban tewas korban jebakan tikus di Sragen. Ia menjadi korban tewas ke-10 selama kurun 7 bulan terakhir.

Ironisnya, meski larangan sudah diserukan, pemakaian setrum jebakan tikus tak juga mereda. Tragisnya lagi, beberapa korban terakhir bahkan terjadi dalam hitungan amat berdekatan.

Sebelumnya, Kamis (13/8/2020) sebulan silam, seorang petani di Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, bernama Karno Purnomo alias No Balak (60) warga Dukuh Celep RT 14/4, Desa Gringging, Sambungmacan, Sragen ditemukan tewas di sawahnya karena jebakan tikus.

Petani paruh baya itu ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat kawat di sawah dukuh setempat.

Sebelumnya, delapan korban juga tewas dalam kurun tak lama sebelumnya. Mereka di antaranya Prapto Wiyono alias No Banjir (66) petani asal Dukuh Bulakrejo RT 28/1, Duyungan, Sidoharjo, Sragen.

Ia tewas kesetrum jebakan tikus berlistrik di sawahnya, akhirnya dimakamkan Rabu (29/7/2020) pagi.

Sebelumnya, buruh tani bernama Atun Suryanto (50) asal Kampung Sine RT 1/4, Kelurahan Sine, Sragen juga ditemukan tewas setelah kesetrum jebakan tikus di sawahnya Kampung Klumutan Sine, Jumat (8/5/2020) pagi kemarin.

Baca Juga :  Patroli Presisi Polres Sragen Jaga Keamanan Kantor KPU dan Bawaslu Jelang Penetapan Presiden Terpilih 2024

Sebelumnya, buruh tani bernama Nilam (45) warga Dukuh Donorojo RT 12, juga ditemukan tak bernyawa seusai terkena jebakan tikus bermuatan listrik, Jumat (2/5/2020).

Nilam tewas tergeletak di pematang sawah milik tetangganya, Sugiyo.

Kemudian Selasa (28/4/2020) sebelumnya seorang buruh tani asal Dukuh Ngrampal, RT 29 Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, bernama Yanto (54) juga ditemukan meninggal dunia di areal persawahan di Dukuh Bugel, Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen.

Saat ditemukan kondisinya telungkup dengan luka bakar menempel di kabel jebakan tikus yang ada di tepi sawah majikannya.

Tak hanya itu, jebakan tikus juga merenggut nyawa Andi Nugroho (31) warga Madiun, Jatim pada 17 Februari 2020.

Ia ditemukan dengan kondisi kaki melepuh dan luka bakar sebelum kemudian meninggal akibat kesetrum jebakan tikus di persawahan wilayah Siwalan, Sragen Kota.

Sebelumnya, dua warga Jambanan Sidoharjo juga tewas terkena jebakan tikus berlistrik di sawah setempat pada medio dan akhir 2019 lalu. (Wardoyo/*)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com