JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kisah Pilu Pernikahan Berubah Jadi Hujan Air Mata Beruntun di Kalijambe Sragen. Pengantin Perempuan Meninggal Usai Dinikahkan, Ibu dan Bapaknya Menyusul Dua Hari Kemudian, Ibunya Positif Covid-19

Foto almarhumah pengantin asal Wonorejo Kalijambe yang meninggal setelah pernikahan. Atas prosesi pemakaman bapaknya yang meninggal dua hari kemudian, dan bawah prosesi pemakaman sang ibu yang meninggal sehari sesudahnya. Foto kolase/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah tragis menimpa LID (28). Perempuan muda asal Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Sragen itu harus mengalami kisah pedih yakni meninggal tak lama usai menjalani pernikahannya.

Kisah duka yang dialaminya terus beruntun. Sehari setelah meninggal, ibunya yang berinisial S (57) juga menyusul meninggal dunia.

Duka terus berlanjut ketika bapaknya, SUD (60) yang merupakan modin desa setempat, juga menyusul meninggal, hari ini, Senin (9/11/2020) petang.

Yang menyesakkan, S, ibunda LID meninggal dengan hasil swab menunjukkan tanda positif terpapar covid-19. Sedang bapaknya, dinyatakan suspek saat meninggal dan masih menunggu hasil swab.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kisah pedih pengantin baru itu bermula ketika LID yang sebelumnya bekerja di Jakarta, pulang untuk menikah dengan belahan jiwanya asal Wonogiri.

Pernikahan kedua mempelai itu dihelat pada 24 Oktober 2020 silam. Di hari itu, LID melewati hari bahagianya dengan melepas masa lajangnya melalui prosesi ijab qabul di kediaman orangtuanya yang kebetulan menjabat sebagai modin desa di Wonorejo, Kalijambe.

Semula, setelah ijab qabul selesai, pihak keluarga berencana melanjutkan dengan hiburan kecil-kecilan.

Namun belum sempat ditunaikan, aparat Polsek dan Satgas setempat memberikan arahan agar hajatan itu diurungkan lantaran situasi sedang dalam pandemi covid-19.

Walhasil pesta hiburan pun akhirnya dibatalkan. Meski demikian, prosesi ijab qabul sudah selesai digelar pagi harinya.

“Nikahnya jadi tapi hanya ijab qabul. Sebenarnya mau dilanjutkan hiburan geden, tapi karena situasi pandemi, kemudian didatangi Polsek akhirnya nggak jadi ada hiburan. Nah, setelah itu, dua hari kemudian tanggal 26 Oktober, pengantin mau diboyong diunduh ke Wonogiri tempat mempelai pria. Tapi belum sampai ke tujuan, pengantin perempuan sudah tidak kuat mengeluh sakit. Akhirnya ndak sampai ke Wonogiri dan pengantin perempuannya dilarikan ke RS di Solo,” papar YN, salah satu warga Wonorejo, Kalijambe kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (9/11/2020).

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Sempat berjuang selama sepekan, LID gagal terselamatkan dan akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya, Kamis (5/11/2020) malam atau sepekan setelah pernikahannya.

Kebahagiaan yang sempat memancar di keluarga Pak Modin, seketika berubah menjadi duka. Hujan air mata mengiringi pemakaman LID yang beberapa hari sebelumnya barusaja melangsungkan pernikahan.

Proses pemakaman Bu Modin Wonorejo, Kalijambe dilakukan dengan protokol covid-19. Foto/Istimewa

Kades Wonorejo, Edi Subagyo membenarkan adanya kejadian yang menimpa pengantin putri Pak Modin itu. Namun ia menyampaikan bahwa almarhumah memang sempat memiliki riwayat penyakit asma.

“Nikahnya tanggal 24 Oktober meninggalnya pas malam Jumat tanggal 5 November. Sebelumnya manten perempuan itu pulang dari Jakarta untuk menikah. Kemudian dua hari setelah menikah, lalu sakit dan meninggal dunia. Pas pernikahan memang ijab qabul, rencananya mau hiburan tapi diarahkan agar ditunda karena situasi pandemi dan manut,” paparnya.

Soal hasil swab LID, Kades menyebut dari surat keterangan dokter dan rumah sakit, tidak mencantumkan positif. Meski isu-isu yang berkembang di warga sempat ada yang menduga LID terpapar covid-19.

“Memang almarhumah sebelumnya sudah aada riwayat penyakit asma,” terang Kades.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Belum kering air mata, petang tadi kabar duka kembali menyusul. Pak Modin, SUD yang drop setelah kepergian putri dan istrinya, juga menyusul meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD dr Soeratno Gemolong.

“Benar, Mbah Modin meninggal tadi petang dan langsung dimakamkan malam ini dengan protokol covid-19,” terang Edi.

Prosesi pemakaman dengan protokol covid-19. Foto/Wardoyo

Dengan meninggalnya Pak Modin, tercatat tiga anggota keluarga itu meninggal hanya dalam kurun lima hari terakhir sejak hajatan pernikahan digelar.

Tak pelak, duka pun menyelimuti sanak saudara dan keluarga lantaran harus kehilangan tiga orang sekaligus secara beruntun. Tragisnya lagi, duka itu menghampiri setelah momen bahagia menggelar pernikahan.

Kapolsek Kalijambe, Iptu Aji Wiyono juga membenarkan ada pengantin perempuan di Wonorejo yang meninggal usai dinikahkan. Ia juga tak menampik sempat memberikan pengarahan kepada keluarga empunya hajat agar meniadakan pesta hiburan setelah ijab qabul.

“Ya memang hiburannya akhirnya dibatalkan. Saya datangi bersama tim dan kasih imbauan karena sudah pasang kajang-kakang untuk nanggap hiburan. Akhirnya manut dan habis ijab qabul ya selesai. Benar, manten perempuannya kemudian meninggal. Ceritanya habis nikah mau diunduh mantu, kemudian meninggal. Kalau nggak salah manten perempuannya baru pulang dari Tangerang atau Jakarta gitu,” tukasnya.

Kematian tragis LID menghadirkan duka bagi orang-orang terdekatnya. Salah satunya, akun Ratini yang mengunggah foto almarhumah disertai ungkapan belasungkawa dan doa nan memilukan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com