JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Gawat, Hanya Dalam Setahun Ada 55 Kasus Baru HIV/AIDS di Wonogiri, Total Kasus Akumulatif Menjadi 609 Sejak 2001

Ilustrasi HIV/AIDS. Puixabay
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Total kasus HIV/AIDS di Wonogiri saat ini mencapai angka 609. Dari jumlah itu 243 di antaranya telah meninggal.

Sementara jumlah temuan kasus baru di Wonogiri pada tahun ini ada 55 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri Adhi Dharma melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Wonogiri Suprio Heryanto, Selasa (1/12/2020), mengatakan, secara kumulatif sejak tahun 2001, ada sebanyak 609 kasus HIV/AIDS. Berdasarkan datanya, 243 telah meninggal dunia dan 366 lainnya masih bertahan.

Menurut Suprio, orang yang paling berisiko adalah orang yang melakukan hubungan seks bebas. Maka, pihaknya mengimbau agar mereka segera melakukan tes untuk mengetahui apakah terjangkit atau tidak.

Baca Juga :  Terjadi di Puhpelem Wonogiri, Ada Fashion Show Daur Ulang Cup Minuman dalam Panen Karya P5

“Jadi dalam penanganan akan lebih cepat. Kami tak ingin ada penderita HIV yang ditemukan dalam keadaan AIDS dengan penyakit penyertanya,” kata dia.

Lebih lanjut Suprio menuturkan, kebanyakan ODHA adalah pria yang melakukan hubungan sejenis atau men sex men (MSM), biasa disebut juga lelaki seks lelaki (LSL) yang termasuk dalam golongan LGBT. MSM itu bisa juga seorang pria beristri yang menjalin hubungan seksual dengan sesama jenisnya.

Tahun ini, ditemukan sebanyak 20 kasus MSM. Namun begitu, dari puluhan orang itu, setelah dites hanya ada lima orang yang terjangkit. Di Wonogiri saat ini tercatat ada 21 orang. Jumlah ini sendiri masuk dalam bagian 609 total kasus.

Baca Juga :  Bukan Uang dan Emas, Pencuri di Mlokomanis Wetan Ngadirojo Wonogiri ini Pilih Gondol Raket Yonex Astrox 99, Pantesan Harganya Segini

Atas kondisi ini kata Suprio Pemkab Wonogiri berupaya mendekatkan pelayanan terhadap ODHA. Setidaknya ada 34 puskesmas yang tersebar di Wonogiri memberikan layanan tes HIV/AIDS. Selain itu tes juga bisa dilakukan di seluruh rumah sakit.

Data-data mereka yang terjangkit pun akan dirahasiakan. Layanan yang diberikan berupa konseling dan testing.

Ada juga beberapa puskesmas dan rumah sakit yang menjadi klinik perawatan dan pengobatan. Di sana ODHA bisa mendapatkan obat-obatan yang mereka butuhkan.

Ditambahkan, tahun depan, ODHA dapat mendapatkan obat-obatan di sembilan puskesmas dan satu rumah sakit tambahan lain. Penambahan fasilitas ini guna mendekatkan pelayanan kepada ODHA. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com