JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah

Hati-hati, Ada Cabai Merah Rawit Palsu di Purwokerto. Modusnya Warnai Cabai Rawit Hijau Pakai Cat Semprot, Seorang Tersangka Sudah Ditangkap

Ilustrasi cabai rawit. Foto: pexels.com
   

PURWOKERTO, JOGLOSEMARNEWS.COM Cabai rawit merah palsu dikabarkan ditemukan di sejumlah pasar di Purwokerto. Temuan tersebut dilaporkan kantor Loka POM Banyumas bersama dengan Pemkab Banyumas dan Polresta Banyumas pada Selasa (29/12/2020).

Temuan cabai rawit yang dilapisi cat semprot warna merah itu ditemukan di Pasar Wage Purwokerto, Pasar Cerme, dan Pasar Sumbang. Kasus temuan cabai rawit merah yang berbahaya itu pun kini tengah diusut Satreskrim Polresta Banyumas.

Setelah dilakukan penyidikan, seorang tersangka pelaku pengecatan cabai rawit berinisial BN (35) telah ditangkap petugas Polresta Banyumas bekerja sama dengan Polres Temanggung, pada Kamis (31/12/2020). Diketahui, BN merupakan warga Temanggung dan melakukan aksinya seorang diri.

Baca Juga :  Kabur Usai Tusuk Saudara Hingga Tewas, Pria Mabuk Asal Cimahi Ini Dibekuk Polisi Saat Sembunyi di Bedeng Pos Ronda

“Saat ini Kanit dan Anggota Satreskrim Polresta Banyumas masih di Temanggung melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait,” ujar Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Berry dikutip Tribunnews dari Tribunjateng, Kamis (31/12/2020).

Berry mengatakan, seusai dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, pelaku akan dibawa ke Mapolresta Banyumas guna penyelidikan lebih lanjut.

Modus yang dilakukan pelaku yakni mewarnai cabai rawit hijau dan putih tersebut menggunakan cat semprot atau pylox berwarna merah. “Pelaku, mengaku melakukan aksinya baru pertama kalinya,” tuturnya.

Petugas menemukan cabai dengan pewarna itu di lima lapak pedagang yang tersebar di tiga pasar. Namun, polisi bersama Badan POM akan melakukan uji laboratorium untuk memastikan kandungan bahan pewarna pada cabai tersebut.

Baca Juga :  Kabur Usai Tusuk Saudara Hingga Tewas, Pria Mabuk Asal Cimahi Ini Dibekuk Polisi Saat Sembunyi di Bedeng Pos Ronda

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Yunianto mengaku baru pertama kali menemukan cabai yang diberi pewarna cat semprot di pasar tradisional.

Yunianto menduga, cabai dengan pewarna itu untuk menyiasati tingginya harga cabai yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir. “Harga cabai rawit akhir-akhir ini mengalami kenaikan,” ujarnya.

“Sebelumnya harga cabai rawit Rp44.000 per kilogram, kemudian naik drastis menjadi Rp54.000 per kg, bahkan tertinggi bisa sampai Rp60.000 per kg. Tapi hari ini sudah turun jadi Rp56.000 per kilogram,” lanjut Yunianto.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com