Ini Pengakuan Keluarga 6 Anggota Laskar FPI yang Tewas Ditembak Polisi soal Kondisi Jenazah: Banyak Bekas Tembakan Jarak Dekat dan Luka-luka di Tubuh

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak keluarga dari enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas tertembak dalam insiden bentrokan bersenjata dengan polisi di Tol Cikampek mengadu ke DPR RI. Mereka pun mengungkapkan kesaksian mereka terkait kondisi jenazah yang dikembalikan oleh polisi.

Perwakilan keluarga enam anggota laskar FPI itu ditemui langsung oleh Komisi Hukum DPR RI yang menggelar rapat dengar pendapat umum pada Kamis (10/12/2020). Dalam pertemuan itu, pihak keluarga korban mengungkapkan kecurigaan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah.

Kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar, bahkan bersedia menunjukkan bukti-bukti berupa foto maupun video yang mendukung kondisi jenazah. Ia juga menegaskan bahwa pihak keluarga tidak pernah mengizinkan adanya tindakan autopsi terhadap jenazah.

“Perlu diketahui bahwa keluarga awalnya tidak pernah mengizinkan autopsi dan juga tidak mengizinkan dimandikan. Akan tetapi pihak kepolisian melakukan itu sepihak,” ujar Aziz Yanuar dalam pertemuan tersebut.

Enam anggota laskar FPI yang tewas dalam insiden bentrokan pada Senin (7/12/2020) dini hari tersebut yakni Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), Lutfi Hakim (25), dan Muhammad Reza (20).

Ada sejumlah hal yang diungkapkan pihak keluarga kepada anggota dewan tentang kondisi jenazah. Pertama, terdapat banyak bekas luka tembakan pada tubuh jenazah yang tampaknya akibat ditembak dari jarak dekat.

Paman dari korban bernama Andi Oktiawan, Umar, mengatakan ada banyak bekas tembakan di jenazah keponakannya. Bekas tembakan tersebut tampak kala ia memandikan jenazah. “Saya ikut memandikan jenazah, ada banyak bekas tembakan di badannya, ada empat, bolong. Sampai belakang bolong saya lihat,” ujar Umar.

Perwakilan keluarga Muhammad Suci Khadavi Poetra, Anandra, mengatakan ada tiga luka tembak di tubuh Khadavi. Anandra berujar cerita itu didapat dari ayahnya yang ikut memandikan Khadavi sebelum dimakamkan. “Lukanya seperti ditembak jarak dekat.”

Luka Lebam hingga Luka Bakar

Kedua, terdapat luka lebam di sekitar wajah korban. Umar menceritakan adanya memar di mata jenazah Andi Oktiawan. “Matanya memar. Itu diapain sampai kayak gitu,” ujar dia.

Keluarga Luthfil Hakim, Zainuri, mengaku melihat pipi almarhum bengkak dan membiru. Begitu pula dengan perwakilan keluarga Muhammad Suci Khadavi Poetra, Anandra, yang mengatakan ada luka memar bagian dahi jenazah.

“Di jidat ada biru seperti dihantam senjata api yang belakangnya, Alhamdulilah muka bersih karena mungkin tidak dipukul di muka,” tuturnya.

Terkait kondisi lebam pada jenazah anggota laskar FPI, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono menyebut lebam itu bukan dari hasil tindakan kekerasan, melainkan lebam mayat biasa. Lebam mayat adalah perubahan warna membiru pada beberapa bagian tubuh seseorang yang sudah meninggal.

Ketiga, keluarga korban mengungkapkan banyak terdapat luka lain di tubuh jenazah selain luka lebam dan bekas tembakan, seperti bekas diseret dan luka bakar.

Kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar, yang juga ikut memandikan jenazah Andi menyampaikan adanya bekas dugaan siksaan di tubuh jenazah. “Ada bekas luka bakar semacam disiksa di belakang. Kemudian seperti terseret, terkelupas gitu kulitnya,” ujar Aziz.

Sementara itu, keluarga Luthfil Hakim, Zainuri ia mengaku melihat luka di bagian kemaluan Luthfil. Diduga, luka tersebut akibat diinjak. Ia juga menyebut adanya luka di beberapa bagian lain tubuh Luthfil, misalnya kulit bagian tangan dan belakang tubuh yang terkelupas.