JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menteri Agama: Ada Kelompok yang Menggiring Agama Jadi Norma Konflik

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Instagram/gusyaqut
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Belakangan, disinyalir ada kelimpok-kelompok tertentu yang berusaha menggiring agama menjadi norma konflik.

Sinyalemen itu dikemukakan langsung oleh Menyeri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dalam sebuah acara Webinar.

“Bahasa ekstremnya, siapapun yang berbeda keyakinan, maka dia dianggap musuh dan karenanya harus diperangi. Istilah kerennya itu populisme Islam,” ujar Yaqut dalam sebuah acara webinar lintas agama, Minggu ( 27/12/ 2020).

Baca Juga :  Bukti Lebih dari Cukup, Hamdan Zoelva Yakin MK Bakal Kabulkan Gugatan Anies-Muhaimin

Sebagai Ketua GP Ansor sebelumnya, kata Yaqut, ia berkali-kali selalu mengatakan bahwa tidak ada Indonesia jika tidak ada Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu dan agama lokal lain.

Bangsa Indonesia, kata dia, berdiri sebagai kesepakatan antar kultur, antarbudaya dan antaragama.

“Jadi, barangsiapa ingin menghilangkan satu sama lain atas dasar agama, maka artinya mereka tidak mengakui Indonesia, mereka tidak memiliki rasa ke-Indonesiaan,” tuturnya.

Baca Juga :  Ketum PPP Hadir di Halalbihalal Golkar, Isyarat Gabung Kubu Prabowo?

Yaqut mengatakan tak ingin populisme Islam ini berkembang luas. Untuk itu, kata Yaqut, dalam pidato pertamanya sebagai Menteri Agama, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia menjadikan agama sebagai sumber inspirasi dan bukan aspirasi.

“Karena aspirasi agama ini, kalau salah-salah orang bisa berbahaya,” ujar Yaqut.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com