JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Kisruh Demokrat, Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Itu Mengada-ada

(ki-ka) Yus Sudarso, Mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Ahmad Yahya, Mantan Wasekjen Partai Demokrat Muhammad Darmizal dan Mantan Wasekjen Partai Demokrat Tri yulianto saat konferensi pers di Mall Billagio, Jakarta, Selasa ( 2/2/ 2021). Dalam konferensi tersebut sejumlah tokoh pendiri dan senior Partai Demokrat menyampaikan tanggapan serta keluhan terhadap pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perihal adanya pihak yang akan mengambil alih kepemimpinan di Partai Demokrat / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Suasana makin memanas. Perang antara Partai Demokrat kubu AHY dan versi KLB tidak hanya berlangsung secara regulasi, namun juga perang pernyataan.

Penggagas Partai Demokrat versi KLB, Darmizal menuduh partai Demokrat kubu AHY menarik setoran wajib dari DPC kepada DPP saat kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun hal itu dibantah keras oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Herzaky mengatakan tudingan tersebut terlalu mengada-ngada.

“Jangan mengada-ada. DPP di bawah AHY tidak pernah mengeluarkan aturan setoran DPD-DPC. Itulah nyanyian sumbang mantan kader yang sudah dipecat,” kata Herzaky saat dihubungi, Rabu (10/3/2021).

Baca Juga :  Peluang Pertemuan Prabowo-Mega Lebih Besar Ketimbang Jokowi-Mega

Ia mengatakan justru di bawah AHY, semangat solidaritas sosial ditingkatkan agar para kader di berbagai tingkatan secara swadaya membantu masyarakat terdampak pandemi dan bencana di sekeliling mereka.

Herzaky menyebut kader-kader setia dan militan sangat bersemangat dengan gaya kepemimpinan AHY ini di Partai Demokrat.

“Memberikan kebanggaan dan gairah baru bagi organisasi. Menekankan kalau Demokrat berkoalisi dengan rakyat itu nyata,” kata dia.

Ia justru menyindir Darmizal kubu KLB Demokrat yang mengungkapkan hal ini di tengah konferensi pers sambil menangis.

Padahal, ia menuding saat Partai Demokrat membutuhkan dukungan pada Pemilihan Legislatif 2019 dan nyaris tak lolos electoral threshold, Darmizal justru menjadi relawan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga :  Tim Hukum Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Ini 5 Pelanggaran Fatal dalam Pilpres 2024

“Begini sikap seorang kader setia dan militan? Kalau sudah berkhianat sebelumnya, tak heran kalau kemudian berkhianat lagi dengan membawa-bawa orang luar untuk dijadikan Ketua Umum dalam KLB dagelan yang tidak sah dan tidak dihadiri pemilik suara,” kata Herzaky.

Ia pun mempertanyakan klaim Darmizal yang menyebut bahwa setoran dari DPC ke DPP itu adalah curhat dari kader-kader pemilik suara di daerah.

Herzaky yang mendukung AHY ini tak yakin kader Demokrat di daerah akan bercerita ke Darmizal.

“Dari dulu juga Darmizal bukan siapa-siapa di Partai Demokrat. Sekarang saja karena dekat dengan oknum kekuasaan, seakan-akan seperti orang yang peduli Partai Demokrat,” kata dia.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com