JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Pengamat Terorisme Sebut Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Serangan Balas Dendam, Diduga Dilakukan Anggota JAD

Tangkapan layar rekaman video CCTV yang menunjukkan detik-detik terjadinya ledakan di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Foto: Twitter
   

MAKASSAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Pengamat intelejen dan terorisme Al Chaidar mengatakan, aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katerdral Makassar kemungkinan dilakukan oleh anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Aksi teror tersebut menurutnya merupakan tindakan balas dendam.

Kelompok JAD disebut melancarkan aksi balas dendam karena sebelumnya polisi telah menangkap dan menembak sejumlah anggota mereka pada bulan Februari lalu.

“Jadi bom bunuh diri diduga dilakukan oleh Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar. Mereka marah dan putus asa karena sebanyak 20 orang anggotanya ditangkap dan dua orang diantaraanya ditembak polisi Densus 88 hingga tewas. Jadi ini aksi bunuh dari balas dendam,” ujarnya seperti dikutip Republika.co.id, Minggu(28/3/2021).

Baca Juga :  Kesaksian 4 Pejabat Kemantan Sudutkan Syahrul Yasin Limpo, Takut Dipecat

Menurut Chaidar, karena tahu akan ditangkap dan terbuka kemungkinan akan ditembak mati, maka para pelaku teror itu memutuskan memilih menyerang dengan aksi bunuh diri.

“Adanya aksi bunuh diri ini jelas akan sangat berbahaya. Pemerintah terlihat tidak tegas menangani teroris karena semuanya diserahkan kepada polisi. Aksi ini akan berdampak pada gerakan teror lain seperti Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, OPM di Papua, juga sel teror yang beraflisiasi ke Jamaah Islamiyah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ditambahkan Chaidar, di wilayah Sulawesi memang masih ada sel teror Jamaah Islamiyah, organisasi yang dimaksud yakni Jamaah Ansharut Khilafah (JAK). “Kelompok ini memang berafliasi ke ISIS,” bebernya.

Baca Juga :  Impian Kursi Menteri Sudah Dibawakan dalam Doa, Zulhas Bantah Partainya Minta Jatah Kursi

Terkait jumlah anggota JAD Makassar, Chaidar mengatakan, setelah dilakukan penangkapan terhadap 20 anggotanya oleh tim Densus 88 Antitetor beberapa waktu lalu, dan dua orang di antaranya tewas ditembak, jumlah mereka kini hanya sekitar tujuh orang.

“Dengan aksi bunuh diri ini, mereka jelas menyatakan siap memberikan perlawanan,” papar Chaidar.

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden ledakan terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, ruas Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3/2021) pagi, sekira pukul 10.30 WITA.

Ledakan tersebut melukai 14 orang yang kini telah mendapat perawatan dari pihak medis. Dua orang dilaporkan tewas yang diduga adalah pelaku bom bunuh diri.

www.republika.co.id

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com