JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah

Wanita Ini Melihat Suaminya Lagi Persiapan Gantung Diri Lewat Video Call, Setelah Itu…

ilustrasi
   

RIAU, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lia, perempuan berusia 25 tahun itu tak menyangka sama sekali bahwa suaminya, Ruslan Surbakti (30) bakal pergi untuk selama-lamanya.

Semula, suaminya hanya pamit pergi sebentar lewat video call, namun ternyata lelakinya itu ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya.

Peristiwa itu pun membuat warga Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau heboh dan mengakibatkan sang isteri syok berat.

Warga sekitar rumahnya mengetahui bahwa yang bersangkutan gantung diri, dari telepon istri korban.

Kapolsek Tapung Hulu, AKP Try Widyanto Fauzal mengatakan, berdasarkan keterangan istri korban, Lia (25) yang mengaku sebelum bunuh diri suaminya sempat video call dengan dirinya.

Ia menjelaskan peristiwa ini bermula, Rabu (17/3/2021) sekitar pukul 04.00 WIB saat korban datang ke rumah mertuanya.

Baca Juga :  Tragis, Wanita Ditemukan di Lemari Kost dalam Kondisi Tewas di Cirebon

Sesampai di sana pihak keluarga berencana membawa korban untuk berobat ke klinik Aris di Desa Sukaramai.

“Saat itu korban menolak karena merasa tidak memiliki penyakit, setelah itu korban kembali pulang ke rumahnya, sementara istri dan anaknya tetap berada di rumah orangtuanya,” jelasnya.

Sekitar pukul 08.31 WIB, korban menelepon mertuanya melalui video call, namun saat itu dijawab oleh istrinya.

Dalam percakapan itu korban berkata “Aku Pergi Ya” dan saat itulah, terlihat korban sedang persiapan gantung diri.

“Melihat itu, istri korban mematikan HP lalu menghubungi tetangganya bernama Ingantan Sinulingga dan Sada Prare Gurusinga yang merupakan saksi untuk meminta mereka segera datang ke rumahnya untuk mengecek suaminya yang diduga melakukan bunuh diri,” jelasnya.

Baca Juga :  2 Kali Gagal Bunuh Diri, Lelaki di Bantul Ini Akhirnya  Meninggal di Upaya ke-3

Sesampai di rumah korban, saksi melihat korban dalam keadaan gantung diri di dapur dan sudah tidak bernyawa lagi.

“Atas kejadian itu saksi memanggil warga sekitar, lalu secara bersama menurunkan korban saat itu juga dan kemudian mengganti pakaian korban,” tuturnya.

Ia menjelaskan saat petugas tiba, korban sudah diturunkan dan pihak keluarga sedang mengadakan doa bersama pendeta.

Dirinya menuturkan, pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dari saksi-saksi.

Lebih lanjut disampaikan bahwa pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban dan kemudian membuat surat pernyataan penolakan, yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com