Pembunuhan Sadis di Gondangrejo Karanganyar, Ini Pemicu Mbah Wardi Nekat Cangkul Cucunya Hingga Tewas Bersimbah Darah. Ternyata Awalnya Enak-Enak Tidur Tiba-Tiba Diginikan!

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pembunuhan sadis menggegerkan Gondangrejo Karanganyar, Senin (12/4/2021). Seorang kakek bernama Suwardi (68), warga Dukuh Sambirejo RT 2/3, Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar tega mencangkul cucunya berinisial AF (17) hingga tewas mengenaskan.

Aksi sadis itu pun terkuak. Ternyata sang kakek kesal karena tanpa sebab mendadak dipukuli oleh sang cucu. Korban tewas hanya sekitar 50 menit setelah kejadian.

Meski sempat dilarikan ke RSUD Ngipang, Surakarta, nyawa remaja itu tak terselamatkan.

Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan, Senin (12/4/2021) pukul 07.25 WIB pelaku sedang tidur di kamarnya.

Entah mengapa, tiba-tiba korban mendatangi pelaku yang tengah tertidur dengan membawa sebuah kayu jati ukir panjang 45 sentimeter.

Tanpa banyak kata, korban langsung memukulkan kayu tersebut kepada pelaku berkali-kali, saat pelaku tengah tertidur pulas.

Pukulan kayu itu pun menyebabkan pelaku mengalami luka-luka. Namun pelaku berusaha menghindar dan tidak membalas.

Setelah puas memukuli pelaku, korban pergi ke kamar ibunya yang bergandengan dengan kamar pelaku.

Sejurus kemudian, pelaku hilang kesabaran dan pergi mengambil cangkul di ruang tengah. Ia kemudian mendatangi korban dan langsung memukulkan cangkul itu ke bagian wajah korban hingga tersungkur tak sadarkan diri.

Setelah itu, pelaku pun pergi. Melihat kejadian itu, anggota keluarga korban langsung membawa korban ke RSUD Ngipang Surakarta. Tepat satu jam berselang, korban meninggal dunia.

Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Tegar Satrio Wicaksono membenarkan kejadian itu dan polisi bergerak cepat menangkap pelaku.

Saat ini pelaku diamankan di Polsek Gondangrejo.

“Kejadiannya benar seperti itu entah apa sebabnya masih dalam penyelidikan polisi,” tandasnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (12/4/2021).

Saat ini polisi masih memeriksa para saksi-saksi yang sebagian besar adalah masih satu keluarga antara pelaku dan korban. Wardoyo/Beni Indra