JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Tragedi Pelancong Tenggelam di Waduk Kedungombo Boyolali, Bagaimana Kondisi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang Juga Menjadi Primadona Wisata Air dengan Banyak Perahu yang Beroperasi

Seorang pemancing beraktifitas di dermaga WGM Wonogiri. Aria Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Tragedi tenggelamnya pelancong di Waduk Kedung Ombo (WKO) wilayah Boyolali menyedot perhatian banyak pihak. Pasalnya mengakibatkan korban jiwa hingga mencapai jumlah beberapa orang.

Peristiwa berawal dari pelancong yang menaiki perahu di obyek wisata air tawar itu, lantas perahu tenggelam berserta penumpangnya. Pertolongan dan pencarian segera dilakukan, sejumlah penumpang berhasil diselamatkan namun sebagian harus kehilangan nyawanya.

Sebenarnya tak hanya WKO, di Jateng khususnya ada beberapa obyek wisata air tawar yang juga menjadi primadona para pelancong. Terlebih ketika momen Lebaran. Salah satunya adalah Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Wonogiri yang bahkan pernah menjadi waduk terbesar di Asia Tenggara. Sama seperti WKO, WGM juga memiliki sarana perahu wisata.

Lantas pertanyaannya, pada momen Lebaran 2021 ini apakah pengunjung WGM juga membludak layaknya WKO? Kemudian apa antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang?.

Baca Juga :  Akhirnya Terungkap Cara Cegah Kecelakaan Air selama Libur Lebaran 2024, Masuk SOP saat Pemudik dan Wisatawan Banjiri Wonogiri

Mengenai hal itu ternyata WGM Wonogiri masih tutup untuk wisata sampai saat ini, Minggu (16/5/2021). Bukan hanya WGM, Pemkab Wonogiri juga menutup sebanyak 46 obyek wisata (obwis) saat libur Lebaran 2021. Penutupan ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

“Semua obwis yang ada di Wonogiri ditutup saat libur Lebaran, ada sebanyak 46 buah. Ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penularan COVID-19,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, beberapa waktu lalu.

Penutupan itu ditempuh setelah menggelar rapat koordinasi bersama lintas institusi dan Satgas COVID-19 Wonogiri. Semua pihak mendorong kebijakan penutupan tersebut agar segera diterapkan.

“Penutupan terhitung sejak tanggal 13 sampai 16 Mei 2021 atau empat hari,” kata dia.

Penutupan itu, jelas dia untuk menyekat potensi penularan virus Corona. Terlebih saat momen libur Lebaran ada potensi kerumunan ketika obwis dibuka. Saat ada kelonggaran yang menimbulkan kerumanan massa akan muncul potensi penularan COVID-19.

Baca Juga :  Mudik Lebaran 2024, 196 Juta Perantau Bakal Pulkam

“Ketika libur Lebaran usai, kami akan melakukan evaluasi. Ini untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Apakah penutupan nanti diperpanjang atau bagaimana,” beber Bupati.

Untuk diketahui ada sejumlah 46 obwis yang ditutup. Jumlah itu merupakan akumulasi destinasi wisata yang dikelola Pemkab maupun pihak lain seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMdes). Khusus obwis yang dikelola Pemkab ada enam, meliputi Waduk Gajah Mungkur (WGM), Pantai Sembukan Kecamatan Paranggupito, Bumi Kahyangan Dlepih Tirtomoyo, Air Terjun Setren Girimanik Slogohimo, Gua Putri Kencono Pracimantoro, dan Museum Karst Pracimantoro.

Pihaknya bersama Satgas kabupaten hingga kecamatan dan desa bakal terus mengawasi obwis yang ditutup. Ini untuk mengantisipasi pengelola yang nakal yang masih membuka lokasi wisata maupun pengunjung yang nekat datang. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com