JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Hadapi Presidensi G20 Indonesia 2022, Pemerintah Ajak Kolaborasi Perguruan Tinggi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan penandatangan kerja sama dengan pihak perguruan tinggi guna persiapan dan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia / Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukkan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).

Kerja sama tersebut dilakukan untuk mendukung persiapan dan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia.

Airlangga Hartarto selaku Ketua Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia menuturkan, kolaborasi dengan komunitas pendidikan merupakan langkah inklusif untuk menyertakan setiap komponen bangsa dalam mendukung prioritas G20 di bawah Presidensi Indonesia tahun depan.

Dalam kerja sama tersebut, menurut Airlangga, perguruan tinggi dalam hal ini UI dan UPH, akan mengisi ruang diskusi dan kontribusi intelektual untuk penajaman substansi yang akan dibawa oleh Indonesia pada G20 tahun depan.

PKS tersebut ditandatangani oleh Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa dan Sumber Daya Alam (SDA) Kemenko Perekonomian yang sekaligus Co-Sherpa G20 Indonesia Raden Edi Prio Pambudi, Rektor UI Ari Kuncoro, dan Rektor UPH Jonathan L. Parapak.

Selain disaksikan oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, proses penandatanganan itu juga dihadiri oleh Co-Sherpa G20 Indonesia Staf Khusus Menlu Bidang Penguatan Program-Program Prioritas Dr Dian Triansyah Djani, Ketua Majelis Wali Amanat UI Saleh Husin, jajaran Eselon I Kemenko Perekonomian, serta perwakilan dari UI dan UPH.

Dijelaskan, kerja sama tersebut antara lain meliputi pendirian pusat studi/riset/kajian kerja sama ekonomi internasional, penyediaan pakar dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia.

Baca Juga :  Ingat Bharada Richard Eliezer di Kasus Ferdy Sambo? Kini Resmi Menikah dan Pindah Agama

Hal itu dicapai antara lain melalui kegiatan penelitian, seminar, kuliah umum, hingga pelaksanaan program magang.

Ada beberapa mahasiswa yang  dilibatkan, antara lain 18 orang mahasiswa yang terdiri dari 14 mahasiswa UPH, 2 mahasiswa UI dan 2 mahasiswa Universitas Binus.

Selain itu, kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat melalui civitas akademika terhadap gelaran G20 di Indonesia.

“Melalui program ini, Pemerintah akan memaksimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia untuk mendorong integrasi kampus nasional dalam kemitraan global melalui study/research center untuk isu G20. Kita harap inisiatif ini dapat menjadi yang pertama di Asia Tenggara,” ungkap Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Lebih lanjut dijelaskan Airlangga, kerja sama antara Kemenko Perekonomian dan UI meliputi bidang riset dan inovasi, serta akademik dan kemahasiswaan.

UI akan mendirikan Pusat Kajian Kerja Sama Ekonomi Internasional yang melibatkan pakar dari berbagai disiplin ilmu serta menyediakan fasilitas dan dukungan untuk aktivitas penelitian, program magang dan mentorship.

Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro menambahkan, kemitraan antara Kemenko Perekonomian dan UI untuk persiapan pelaksanaan Presidensi G20 2022 tersebut sangat dibutuhkan, karena model pengelolaan universitas saat ini adalah triple helix.

“Bahwa universitas tidak bisa pintar sendirian, melainkan harus ada pengalaman dari dunia nyata juga,” jelasnya.

Rektor UPH, Jonathan L. Parapak mengapresiasi program Pemerintah untuk Presidensi G20 tahun depan, termasuk kerja sama kali ini.

Baca Juga :  Gugatan Ganjar-Mahfud Ditolak, Hasto PDIP: MK Makin Melegalkan Indonesia sebagai Negara Kekuasaan

Ke depannya, UPH akan menyiapkan Indonesia G20 Study Center yang diharapkan dapat menjadi knowledge hub isu-isu G20 di tingkat nasional dan regional.

“Kami berjanji untuk melakukan yang terbaik atas kepercayaan yang diberikan,” ujaranya.

Hal itu menurut Jonathan merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya adalah penelitian.

Dan, untuk mahasiswa magang juga bisa menimba ilmu dan mempersiapkan masa depan mereka, di mana peran Indonesia di dunia internasional akan semakin besar.

Bagi mahasiswa, ujar Jonthan, kerja sama tersebut memberi kesempatan untuk berpartisipasi mendukung persiapan Presidensi G20 tahun depan.

Sejalan dengan prioritas Pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM, kerja sama itu  diharapkan dapat mempertajam kapasitas dan meningkatkan employability mahasiswa selepas kuliah.

Secara umum, G20 terdiri dari dua jalur (track) yakni Finance Track dan Sherpa Track. Sherpa Track yang dikoordinasikan Kemenko Perekonomian dan didukung Kementerian Luar Negeri akan membahas isu-isu ekonomi non keuangan.

Di antaranya isu-isu mengenai energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan dan perubahan iklim.

Dalam kesempatan itu, Indonesia akan menjadi Presidensi G20 Indonesia pada 2022. Saat ini, Indonesia telah bergabung dalam kepemimpinan Troika G20 bersama Italia dan Arab Saudi. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com