JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Beberapa Titik Penyekatan Mulai Dikendurkan, Kawasan Maliboro Masih Terasa Lengang

Suasana lengang pedestrian kawasan Malioboro saat PPKM Level 4, Kamis (22/7/2021) / tribunnews
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Akses menuju kawasan Malioboro sebenarnya mulai dikendurkan di beberapa titik untuk memberikan kesempatan warga yang hendak melintasi pusat perekonomian di Kota Yogyakarta tersebut.

Namun, pembukaan akses yang dimulai pada Rabu (21/7/2021) tersebut sampai pada Jumat (23/7/2021) rupanya belum banyak diketahui masyarakat, sehingga kawasan Malioboro masih terasa lengang.

Kepala UPT Cagar Budaya, Ekwanto, mengatakan, pembukaan tak dilakukan secara penuh, karena sejumlah titik penyekatan masih dioperasikan. Alhasil, pengunjung tidak serta merta bisa memasuki kawasan Malioboro.

“Yang dibuka cuma dari Kridosono sedikit, Kleringan di sebelah timur Babon Aniem, kemudian dari Mangkubumi yang ke arah Malioboro,” katanya, Jumat (23/7/2021).

 

Ia pun mengatakan, sejak penyekatan dikendurkan mulai Rabu (21/7/2021), belum tampak adanya peningkatan aktivitas di sepanjang jalan Malioboro. Begitu juga saat malam hari, yang selama ini dikhawatirkan Pemkot.

Baca Juga :  2 ABK yang Dikabarkan Hilang, Ditemukan di Perairan Kulonprogo dalam Kondisi Meninggal Dunia

“Sangat zero kunjungan, hampir tidak ada sama sekali. Terlebih, lampu penerangan juga tetap kita padamkan, ya, setiap malam, selepas pukul 20.00,” ucap Ekwanto.

 

Walau begitu, dirinya tetap meningkatkan kewaspadaan personel Jogoboro jika sewaktu-waktu muncul potensi kerumunan. Menurutnya, Jogoboro harus mengambil langkah nan tegas, supaya masyarakat tidak abai.

 

“Mau tidak mau, dengan dibukanya itu, Jogoboro harus semakin banyak di lapangan, untuk mengingatkan, atau membubarkan mereka yang bergerombol,” ujarnya.

 

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, mengatakan, akses kawasan Malioboro akan dibuka sesuai aturan, dari pukul 06.00-17.00 WIB. Menurutnya, kebijakan ini selaras dengan arahan Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X, serta ditindaklanjuti oleh Forkopimda.

“Agar kawasan Malioboro itu tetap mengalir. Tapi, hanya untuk perlintasan lalu lintas saja, ya, kita belum bicara soal wisata dari luar kota,” tandasnya.

Baca Juga :  Pelaku Klitih di Sleman Ini Tewas Setelah Berhasil Membacok 2 Remaja di Punggung dan Pinggang

Dalam artian, pembukaan ini sebatas untuk kepentingan lokal saja. Pasalnya, ia tidak menampik, di sepanjang Jalan Malioboro terdapat pula sektor-sektor esensial, maupun kritikal, yang masih beroperasi penuh. Seperti apotek, rumah makan, atau supermarket yang menjual kebutuhan pokok.

“Sehingga, mobiltas warga masyarakat kota yang butuh mengakses hal-hal esensial di Malioboro bisa lebih enak, karena di sana kan cukup banyak itu,” cetus Agus.

Lebih lanjut, Agus juga menandaskan, selain di kawasan Malioboro, tidak ada perubahan titik penyekatan. Sehingga, jakan yang sebelumnya disekat 24 jam selama PPKM Darurat, tetap berlaku. Termasuk, penerapan pengecekan acak, di ruas-ruas jalan krusial menuju Kota Yogyakarta.

“Kita ingin memberi pesan ke masyarakat, selama PPKM Level 4 sebisa mungkin tetap menahan aktivitas ke Kota Yogyakarta, terlebih dari luar DIY, di samping hal-hal kedaruratan, atau sifatnya kritikal dan esensial,” tandas Kadishub.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com