JOGLOSEMARNEWS.COM Umum

Udara Terasa Panas Sebelum Hujan, Apa Sebabnya?

Ilustrasi hujan. Foto: pexels.com
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Udara atau hawa panas sebelum terjadinya hujan berkaitan dengan proses evaporasi atau proses terjadinya hujan.

Proses terjadinya hujan dimulai dengan evaporasi atau perubahan air menjadi uap, hal ini dimulai dengan menguapnya air laut, sungai, danau, genangan atau sumber air lainnya yang disebabkan oleh sinar matahari.

Dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suasana gerah atau udara teraasa panas sebelum hujan secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi.

Dalam proses evaporasi atau perubahan air menjadi uap ini, diperlukan energi panas dari matahari. Energi panas matahari nantinya akan disimpan oleh molekul-molekul uap air yang akan naik ke atas hingga ketinggian bersuhu lebih rendah.

Ketika sampai di ketinggian tertentu bersuhu lebih rendah, molekul-molekul air yang menyimpan energi panas tersebut akan mengalami proses kondensasi atau perubahan air menjadi embun hingga membentuk awan.

Awan yang terbentuk tersebut akan menetap di atmosfer hingga titik embun semakin banyak dan padat. Untuk menjadi hujan, maka molekul uap air yang telah jadi awan harus mengeluarkan energi panas yang disimpan.

Awan mendung berada lebih di bawah awan-awan yang lain, tidak terlalu tinggi jaraknya dengan daratan. Karena itulah udara panas yang dilepaskan awan mendung akan lebih terasa. Saat semua panas terlepas, barulah udara dingin mulai terasa, dan saat itulah hujan akan turun.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com