JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kabar Baik, Akhirnya Sragen Masuk Level 3, Bupati Sebut Sudah Ada Pelonggaran dan Tak Ada Penyekatan!

Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah beberapa pekan bertahan di level 4, status Kabupaten Sragen akhirnya bisa turun ke level 3.

Bupati pun mengisyaratkan akan melakukan pelonggaran di beberapa sektor. Namun untuk kegiatan yang berpotensi memicu kerumunan belum dibolehkan.

“Iya Sragen resmi masuk di level 3. Kita sedang prepare (mempersiapkan) pelonggaran. Tapi tidak semua. Hari ini baru saya putuskan gimana baiknya,” papar Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).

Bupati menyampaikan ada beberapa kelonggaran yang sudah bisa dijalankan. Di antaranya tidak ada lagi penyekatan jalur. Kemudian pemadaman lampu di wilayah kota dan lokasi publik pada malam hari juga akan ditiadakan.

“Tidak disekat pagi. Kemudian lampu juga tidak usah dipadamkan. Cukup imbauan-imbauan saja,” terangnya.

Sementara terkait kegiatan sosial kemasyarakatan, Bupati menyebut tengah membuat formula untuk kegiatan itu.

Sebab meski secara status sudah turun ke level 3, kegiatan kemasyarakatan yang menimbulkan kerumunan memang belum dibolehkan.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

“Kegiatan yang menimbulkan kerumunan belum boleh,” jelasnya.

Di sisi lain, berdasarkan laporan update harian yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Senin (30/8/2021) petang, ada tambahan 26 kasus kematian positif Covid-19 hari ini.

Rinciannya 7 kasus meninggal positif delay, 2 kasus meninggal baru dan 17 sisanya kematian dari kasus aktif hari ini.

“Dari laporan yang masuk, hari ini ada 26 kasus kematian baru positif terkonfirmasi. Ada 7 data delay, 2 kasus baru dan 17 kasus aktif,” papar Kepala DKK Sragen, Hargiyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (30/8/2021) malam.

Ia menguraikan lonjakan kasus kematian positif itu mayoritas memang data delay.
Data delay adalah data tertunda yang baru masuk dalam laporan.

Namun dimungkinkan kasus kematiannya sudah terjadi beberapa waktu lalu. Akan tetapi datanya baru masuk hari ini.

“Data delay itu yang membuat jumlah kematian meningkat. Mungkin ada warga Sragen yang meninggal di luar daerah, karena NIK-nya tercatat di Sragen maka datanya dimasukkan ke Sragen dan baru masuk sekarang,” jelasnya.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Sementara, untuk tambahan kasus harian, relatif masih rendah. Hargiyanto menyampaikan hari ini ada tambahan 32 kasus positif baru dan 46 masih menunggu hasil tes PCR.

Kemudian jumlah pasien yang menjalani isolasi terpusat di Technopark juga makin menurun. Dari kapasitas 400 tempat tidur, hari ini hanya terisi 46 pasien saja.

Sedangkan Isoter di Kragilan, Gemolong dari 86 kapasitas, hanya ada 3 pasien saja. Untuk pasien yang isolasi mandiri tercatat sebanyak 21 orang.

Untuk keterisian atau BOR rumah sakit rujukan Covid-19, juga melonggar. Dari 25 TT ICU, terisi 11 TT atau 44 persen.

Sementara untuk TT isolasi, dari 351 tempat tidur, hanya 60 yang terisi atau 17,09 persen. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com