JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Lacak Kontak Erat Pakai Aplikasi, DKK Karanganyar Ingatkan Ada Potensi Kasus Positif Covid-19 Bakal Meningkat

Ilustrasi swab test. Foto/JSnews
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – DKK Kabupaten Karanganyar mengingatkan kemungkinan temuan kasus Covid-19 akan meningkat.

Potensi itu terjadi lantaran saat ini Karanganyar mulai menerapkan aplikasi pelacakan kontak erat kasus positif Covid-19 dengan Aplikasi Silacak.

Penggunaan teknologi digital melalui aplikasi itu diyakini akan lebih teliti dalam melacak kontak erat pasien positif. Sehingga jumlah kontak erat akan lebih banyak dan potensi kasus juga otomatis meningkat.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karanganyar, Warsito mengatakan dengan tingginya tracing, secara otomatis akan menaikkan rantai testing terhadap kontak erat. Sehingga tak heran kasus positif Covid-19 akan tinggi.

‘’Tapi itu lebih baik. Kalau kita lebih cepat menemukan kontak erat, penanganannya juga lebih cepat. Penularannya cepat dan masif. Hanya butuh waktu 3 hari saja dalam komunitas bisa tertular,” paparnya kepada wartawan, Minggu (1/8/2021).

Warsito menyampaikan aplikasi Silacak memang sudah mulai diterapkan di Karanganyar. Pencatatan secara digital data kontak erat pasien Covid-19 ini diterapkan karena akan memudahkan pelacakan yang dilakukan bidan desa, babinsa dan babinkamtibmas.

Saat ini, aplikasi tersebut sedang dikenalkan ke para tracer. Mulai dari bidan desa, aparat babinkamtibmas dan babinsa. Mereka bekerja dibawah koordinasi Puskesmas.

“Dari 21 puskesmas di Karanganyar, baru 15 diantaranya yang sudah pegang akun Silacak. Lainnya menunggu dari pusat. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi,” urainya.

Aplikasi ini memudahkan pelacakan yang dulunya tercatat secara manual. Karena daerah penyebaran Covid-19 sangat luas, maka pelacakan menggunakan pendekatan 15 orang kontak erat pertama.

Begitu 15 kontak terdekat pertama diidentifikasi, hasilnya akan dilaporkan melalui sistem aplikasi SiLacak atau lewat laman Silacak.kemkes.go.id.

Server SiLacak langsung terhubung ke pusat. Sehingga, data tracing dapat langsung dimonitor oleh Kemenkes RI.

“Pelacakan menggunakan cara manual atau pelacakan melalui Babinsa dan Babinkamtibmas ada batasnya,” terangnya.

Nantinya, petugas tracing memegang akun Silacak. Mereka dari Babinsa, Babhinkamtibmas.

Tracing tidak hanya menemukan kontak erat tapi juga memantau isolasi mandiri kontak erat. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com