JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Penuh Haru, Vino Bocah Viral Sebatang Kara di Kalimantan Akhirnya Tiba di Sragen. Langsung Banjir Empati Sampai Didatangi Anggota DPR RI

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat mengunjungi Vino bersama dua anggota DPR RI di Kara Guest House. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Alviano Dava Raharjo (10), bocah yang viral karena sebatang kara usai kedua orangtuanya meninggal terpapar Covid-19 di Kutai Barat, Kalimantan Timur, akhirnya tiba di Sragen, Selasa (3/8/2021).

Bocah yang akrab disapa Vino itu tiba di Sragen Senin (2/8/2021) sore usai dijemput kakeknya didampingi petugas Dinas Sosial Sragen.

Vino kembali ke tanah kelahirannya usai menempuh perjalanan darat dan udara selama hampir 15 jam. Setiba di Sragen, Vino diberikan waktu istirahat sebelum kemudian dihadirkan dan disambut Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Selasa (3/8/2021) siang.

Bocah yatim piatu itu dihadirkan di hotel Kara Guest House untuk menerima kunjungan dari dua anggota DPR RI, Diah Pitaloka dan Ine.

Vino sudah tiba kemarin sore. Perjalanan daratnya saja 13 jam kemudian disambung via pesawat. Kita beri waktu biar istirahat dan tenang dulu, baru siang tadi kita hadirkan untuk bertemu dengan Bu Bupati. Kebetulan ada 2 anggota DPR RI yang langsung mengunjungi yaitu By Diah Pitaloka dan Bu Ine,” papar Plt Kepala Dinas Sosial Sragen, Yuniarti saat mendampingi Bupati mengunjungi Vino di Kara Guest House, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga :  YBM BRILiaN Dukung Masjid Raya Al Falah Sragen Sebagai Sentral Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dan Peduli Ketahanan Pangan Dengan Hadirkan Program Budidaya Lele Bioflok

Yuniarti menyampaikan saat ditemui bupati dan dua anggota DPR RI itu, aura Vino sudah mulai cerah dan sumringah.

Selain memberi dukungan moril, kehadiran 2 legislator pusat itu juga untuk memberikan bantuan uang tunai.

“Uangnya masih di amplop, kami tidak tahu nominalnya. Tadi langsung disampaikan ke Vino,” urainya.

Menurutnya, sesuai kesepakatan keluarga, Vino nantinya akan diberi kebebasan untuk memilih apakah tinggal dengan keluarga almarhum ibunya di Gringging Sambungmacan.

Atau di Bayanan Sambirejo tempat keluarga almarhum bapaknya. Untuk sementara, bocah malang itu dibiarkan untuk bergantian menyambangi keluarga almarhum kedua orangtuanya.

“Nanti mau pilih ikut siapa, biar Vino yang memutuskan,” urainya.

Yuniarti menambahkan selama di Sragen, Vino tetap akan dipantau dan diberikan pendampingan psikolog dan Dinsos.

Hal itu dilakukan untuk menguatkan psikis Vino agar bisa survive menjalani kehidupan baru di kampung halaman.

Sementara, Bupati Yuni menyampaikan untuk pengasuhan atau domisili Vino diserahkan ke internal keluarga.

Pemkab akan memberikan pendampingan untuk memastikan masa depan Vino termasuk kelanjutan pendidikannya.

“Tugas pemerintah daerah tinggal bagaimana apa yang dibutuhkan, apa yang diperlukan Vino disekolahkan di jenjang lebih tinggi. Intinya dibikin enak aja,” katanya.

Bupati menyebut saat ini bantuan banyak sekali mengalir ke Vino. Ia hanya berpesan, agar keluarga bisa mengelola dengan baik untuk kebutuhan Vino ke depan.

Baca Juga :  Gerebek Miras Razia Pekat Candi 2024, Warga Sragen Didenda Rp 1 Juta dan Kurungan 1 Bulan oleh Hakim!

Ia meminta agar bantuan yang datang dari berbagai kalangan itu jangan sampai kegunaannya tidak jelas.

Bupati mengaku trenyuh melihat ketegaran Vino. Namun ia melihat semangat keluarga kakeknya sangat besar dan konsen untuk merawat Vino.

“Alhamdulillah beliau sangat konsen dari sebelumnya. Bahkan tadi mengatakan bagaimana dananya dikelola pemerintah daerah saja. Ya nggak bisa, nggak boleh seperti itu. Biar nanti keluarga maunya seperti apa. Kita menfasilitasi oh minta tolong dideposito untuk sekolah Vino ke depan ya nanti kita fasilitasi,” ujarnya.

Vino sempat viral dan menjadi sorotan nasional saat kisahnya mencuat lewat pemberitaan.

Ia dipergoki tengah menjalani isolasi mandiri seorang diri di rumahnya setelah kepergian kedua orangtuanya yang positif terpapar Covid-19.

Sang ibu, Lina Safitri (31) meninggal dalam kondisi hamil lima bulan pada Senin (19/7/2021). Sementara bapaknya, Kino Raharjo (31) meninggal keesokan harinya, Selasa (20/7/2021).

Diketahui, ayah Vino sehari-hari berjualan pentol keliling di Kutai Barat. Yuniarti mengaku sudah menjalin koordinasi dengan pihak Pemkab dan dinas yang menangani Vino di Kubar. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com