JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Pendidikan

Rikolto-Gita Pertiwi Gandeng SD Marsudirini Menuju Solo Smart City

Searah jarum jam dari kiri atas: Kepala Program Rikolto Indonesia, Nonie Kaban menaruh benih sayuran di media rakit apung, Drs B Sumarso menunjukkan sayuran di media rakit apung, dan kenampakan sayuran yang mulai tumbuh subur / Foto: Suhamdani
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Rikolto Indonesia dan Yayasan Gita Pertiwi, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan hidup, menggandeng SD Marsudirini Surakarta dalam upaya menuju Solo Smart City (Solo Kota Cerdas Pangan).

Sebagai salah satu bentuk kerja sama tersebut, Jumat (24/9/2021) kemarin, perwakilan dari Rikolto Indonesia datang ke SD Marsudirini Surakarta untuk meninjau pembuatan kebun sekolah melalui penanaman sayuran hidroponik.

Dalam kesempatan itu, Nonie Kaban selaku Kepala Program Rikolto Indonesia melakukan penanaman perdana sayuran sawi sendok di lahan model rakit apung yang dikembangkan oleh pihak sekolah.

Pelaksana kegiatan kebun sekolah SD Marsudirini Surakarta, Drs B Sumarso menjelaskan, model rakit apung dipilih lantaran kondisi lahan dan tanah yang terbatas.

Dijelaskan Sumarso, selain model rakit apung, ada juga sayuran hidroponik yang ditanam dengan menggunakan model pipa.

“Dua model ini prinsipnya sama, namun lebih efektif dengan model rakit apung,” jelas Sumarso.

Dengan model pipa, benih sayuran ditanam di media yang kemudian dimasukkan dalam pipa besar yang sudah dilobangi dengan jarak tertentu. Lalu, pipa tersebut diisi dengan air secukupnya sebagai nutrisi untuk pertumbuhan sayuran.

Sementara dengan mode rakit apung, Sumarso membuat papan gabus yang diberi lubang-lubang sesuai kebutuhan. Lubang itu digunakan untuk menaruh benih sayuran yang sudah dimasukkan dalam sebuah media.  Papan gabus yang sudah memuat benih-benih sayuran itu kemudian diapungkan di kolam berisi air dan diberi oksigen.

“Sepuluh hari saja sudah dapat dilihat progres pertumbuhannya, seperti yang di sana,” ujar Sumarso sembari menunjuk sayuran yang sudah mulai tumbuh segar.

Sama-sama hidroponik, menurut Sumarso, model rakit apung lebih efektif dan lebih mudah perawatannya. Ia menceritakan, model pipa lebih njelimet dalam perawatan airnya.

Baca Juga :  Siswa Siswi Kelas 4 SDIT Nur Hidayah Surakarta Ikuti Halal Bi Halal dan Sungkeman

“Jangan sampai telat mengisi airnya, karena tanaman sayuran ini butuh banyak air, jadi air di pipa akan cepat habis. Jadi harus telaten memeriksa kondisi air,” ujarnya.

Namun dengan model rakit apung, sayuran relatif tidak akan cepat kehabisan air. Pasalnya, jika air mulai berkurang, maka papan gabus berisi sayuran itu akan ikut turun seturut dengan  permukaan air.

Sumarso menjelaskan, tanaman hidroponik tersebut sudah beberapa kali panen. Memang belum bernilai ekonomis tinggi. Hasilnya dijual internal kepada guru-guru dengan harga murah.

“Yang penting bukan harga dan nominalnya, tapi kita mencoba untuk menyediakan pangan yang sehat dan ramah lingkungan untuk lingkungan sekolah dan keluarga,” jelasnya.

Koordinator kegiatan di SD Marsudirini Surakarta, Astit Renggani, S.Pd menjelaskan, selain menghasilkan pangan sehat, yang lebih penting lagi adalah sisi edukasi yang coba ditumbuhkan bagi para siswa di sekolah.

“Jadi tanaman hidroponik ini nanti bisa menjadi salah stau media pembelajaran yang positif bagi anak-anak. Misalnya anak-anak akan tahu apa itu pangan sehat, bagaimana proses menanamnya, merawat, memanen dan menjualnya,” papar Astit.

Sekolah Adiwiyata

Sementara itu, perwakilan Yayasan Gita Pertiwi, Khoirunissa menjelaskan, SD Marsudirini Surakarta dipilih sebagai percontohan, karena sekolah tersebut merupakan salah satu calon sekolah Adiwiyata tingkat Kota.

Gerakan Solo Smart City di SD Marsudirini itu, menurutnya merupakan relisasi dan aplikasi dari gerakan Indonesia Cerdas Pangan untuk wilayah kota Surakarta.

Gerakan tersebut merupakan bagian dari upaya melakukan penyadaran konsumen akan pangan sehat. Ada beberapa point yang mendapat sorotan dalam gerakan Cerdas Pangan tersebut, di antaranya adalah mengenai  limbah pangan, pemenuhan gizi anak dan siswa sekolah sampai dengan urban farming.

Khusus mengenai pemenuhan gizi anak dan siswa sekolah, pihaknya mendorong sekolah-sekolah untuk memenuhi gizi atas pangan sehat.

Baca Juga :  DKV ISI Surakarta Gelar Rakor Bahas Sebaran Mata Kuliah Tahun Ajaran 2024/2025

Dalam hal ini, Gita Pertiwi dan Rikolto melakukan pendampingan untuk kantin sekolah hingga kebun sekolah. Pendampingan dapat berupa bantuan pendanaan maupun bimbingan teknis.

“Untuk bimbingan teknisnya, dari kami hanya merangsang munculnya ide-ide, kretivitas dan inovasi  dari mitra pendampingan.  Termasuk, ide model rakit apung di SD Marsudirini ini sebenarnya muncul dari guru sendiri,” bebernya.

Pada bagian lain, Kepala Program Rikolto Indonesia, Nonie Kaban menjelaskan, pendampingan terhadap sekolah merupakan bagian dari program Food Smart City yang dikembangkan di empat kota yakni Solo, Depok, Bandung dan Denpasar.

Di lingkungan sekolah, Food Smart City dilakukan dengan pendampingan kantin sehat dan pembuatan kebun sekolah. Untuk pendampingan kantin sehat, pihaknya sudah menyusun standar kantin sehat yang kini tengah menunggu tandatangan dari Walikota Surakarta.

Nonie menjelaskan, meski sebenarnya fokus pada masalah pangan dan pertanian, namun Rikolto memandang sekolah menjadi media yang efektif dalam mendukung program Food Smart City tersebut.

“Ketika kita memperkenalkan pangan sehat di sekolah, mereka jadi tahu, dan mereka yang akan membawa itu ke lingkungan keluarganya. Memori akan pangan sehat ini juga akan teringat dan terbawa anak sampai kelak mereka dewasa,” ujar Nonie Kaban.

Terpisah, Kepala SD Marsudirini Surakarta, Fransisca Romana Srilani, S.Pd menjelaskan, bahwa sekolah sangat mengapresiasi kerja sama tersebut.

Tak lupa, pihak sekolah mengucapkan terima kasih kepada pihak Rikolto Indonesia dan Yayasan Gita Pertiwi yang berkenan menggandeng SD Marsudirini Surakarta sebagai mitra kerja menuju Solo sebagai salah satu Kota Cerdas Pangan.

“Kami yakin bahwa dengan niat baik dan usaha yang keras dari berbagai pihak, impian mewujudkan Kota Surakarta  Cerdas Pangan pasti akan terwujud,” ujarnya.  Suhamdani

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com