JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

19 Daerah Jateng Nol Kasus Covid-19 Termasuk 5 Wilayah Solo Raya, Ganjar: Jangan Merasa Sudah Bebas

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Istimewa
   

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Penanganan Covid-19 di Jawa Tengah terus menunjukkan hasil positif, angka kasus baru pun terus mengalami penurunan. Tercatat per 31 Oktober kemarin, sebanyak 19 daerah di Jateng mencatatkan nol kasus penularan.

Kesembilan belas daerah dengan nol kasus tersebut yakni Kabupaten Semarang Wonosobo, Temanggung, Tegal, Sragen, Rembang, Pemalang, Pekalongan, Kudus, Karanganyar, Grobogan, Demak, Boyolali, Banjarnegara, Kota Tegal, Kota Solo, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kota Magelang.

Selain daerah dengan nol kasus, ada beberapa daerah yang masih ada penularan Covid-19, antara lain Cilacap dan Banyumas masing-masing 13 kasus, Kota Semarang dan Klaten lima kasus, Pati tiga kasus, Wonogiri, Purbalingga, Kendal dan Blora (masing-masing dua kasus). Selain itu ada juga yang hanya satu kasus, yakni Sukoharjo, Purworejo, Kabupaten Magelang, Kebumen, Jepara, Brebes dan Batang.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pandemi di Jateng memang membaik. Tetapi, dia meminta semua pihak tidak euforia dan merasa bahwa mereka sudah bebas dari penyakit.

“Memang ada beberapa daerah yang pada 31 Oktober lalu tercatat nol kasus baru. Tapi jangan kemudian teman-teman merasa wah tempatku sudah nol, kita sudah bebas sebebas-bebasnya. Enggak. Kecuali tempat itu adalah satu pulau sendiri,” kata Ganjar usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (1/11/2021).

Baca Juga :  Seni Daerah sebagai Investasi Jangka Panjang Pembangunan

Menurut Ganjar, meski nol kasus namun tidak menutup kemungkinan adanya penularan. Sebab, masih banyak orang keluar masuk dari berbagai daerah dan berseliweran di sana.

Karenanya, Ganjar meminta semua bupati/ wali kota mengebut vaksinasi sampai akhir Desember nanti. Sambil menunggu itu, prokes harus tetap diketatkan meskipun daerah itu nol kasus.

“Makanya saya meminta pada bupati/wali kota tetap waspada dengan tetap disiplin protokol kesehatan. Sampai Desember kita kebut vaksin, masker tidak boleh dicopot, semua tempat publik yang ada harus prokes, dan Satpol PP bersama TNI/Polri harus tetep jalan untuk patroli. Edukasi harus terus dilakukan sambil menunggu vaksin selesai,” tegasnya.

Terkait soal vaksin, Ganjar mengatakan stok vaksin untuk Jateng memang saat ini cukup banyak. Namun ada kendala yakni vaksin Pfizer yang dikirim ke Jateng tidak dilengkapi dengan alat suntikannya.

“Makanya kami komunikasi terus ke Menkes agar segera dikirim suntikannya. Sebab banyak kabupaten/ kota yang semangat, apalagi mereka yang penduduknya besar-besar seperti Brebes, Grobogan, Banyumas, dan Cilacap,” katanya.

Selain itu, dalam rapat tersebut juga menemukan fakta jika ada salah satu daerah yang tidak mau menerima vaksin Jhonson n Jhonson. Padahal, stok vaksin itu sudah terlanjur dikirim dari pusat.

Baca Juga :  Golkar dan Demokrat Jateng Jajaki Koalisi untuk Pilgub Maupun Pilbup/Pilwakot Nopember Mendatang

“Wonogiri tadi bilang ndak mau vaksin Jhonson n Jhonson, padahal sudah dikirim. Ya sudah, kita pindahkan ke daerah lain yang mau. Yang begini-begini sebenarnya tidak terjadi jika vaksin diberikan ke kami, bukan langsung ke daerah. Dulu sudah saya bilang, boleh nggak kita yang bagi sendiri vaksinnya, sesuai pada daerah yang memang membutuhkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekda Jateng, Sumarno dalam paparannya mengatakan, kondisi penanganan Covid-19 di Jateng memang sudah membaik. Pada 31 Oktober lalu, penambahan kasus baru hanya 54 orang.

“Positivity rate di Jateng saat ini juga tinggal 0,70 persen saja. Hal ini membuat banyak ICU dan tempat isolasi, baik di rumah sakit maupun isolasi terpusat, yang kosong. Hingga saat ini, BOR ICU di Jateng hanya 5,57 persen, dan BOR isolasi hanya 1,95 persen,” ucapnya.

Terkait capaian vaksinasi, Sumarno mengatakan jika vaksinasi di Jateng sudah terus meningkat. Untuk vaksinasi dosis pertama di Jateng sudah mencapai 60,16 persen, dosis kedua 34,33 persen dan dosis ketiga untuk tenaga kesehatan sejumlah 93,58 persen. Satria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com