JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah mulai menyasar pada masyarakat di kota-kota sekunder dalam program vaksinasi Covid-19.
Karena itulah, terjadi penurunan laju vaksinasi secara umum selama enam pekan terakhir ini khususnya di kota-kota besar dan padat penduduk.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
“Laju vaksinasi kita trennya menurun sejak November, dari hampir 2 juta suntikan per hari pada Oktober, sekarang hanya rata-rata 1 juta per hari,” ujar Budi Gunadi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021).
Sampai saat ini, ujar Budi, baru 13 provinsi yang memenuhi target 70 persen suntikan pertama.
Provinsi berpenduduk banyak yang belum mencapai 70 persen suntikan pertama, di antaranya; Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, dan Sulawesi Selatan.
Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan saat ini berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI dan Polri untuk menggenjot vaksinasi hingga akhir tahun.
“Terus terang, ini sangat bergantung kepada kepala daerah. Jadi saya minta tolong kepada daerah, karena Kementerian Kesehatan tidak punya kemampuan eksekusi di lapangan sejak adanya UU Otonomi Daerah,” ujar Budi.
Menurut Budi, stok vaksin Covid-19 sangat memadai, hanya laju penyuntikannya yang lambat.
“Stok vaksin kita sudah hampir 100 juta, tapi lambat suntikan. Ini akan datang lagi 50 juta. Jadi, saya rasa sampai bulan April kemungkinan stok kita masih cukup. Kita mati-matian menjaga expiry date agar itu jangan terjadi,” tuturnya.
Bekas Wakil Menteri BUMN itu berharap, target vaksinasi lengkap yang ditetapkan WHO sebesar 40 persen dari total populasi bisa tercapai pada Desember 2021.
Saat ini, total masyarakat yang sudah mendapat vaksinasi lengkap sebanyak 103 juta orang atau sekitar 38,5 persen dari total populasi.
“Perhitungan kami, kira-kira pas Natal akan mencapai 109 juta atau 40 persen dari total 270 juta penduduk,” ujar Budi.