YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kecelakaan maut bus pariwisata di bukit Bego, Mangunan Bantul yang mengakibatkan 13 orang tewas, diduga karena sopir tak menguasai medan dan dugaan rem blong.
Informasi yang didapatkan oleh Purwo Harsono, Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata Hutan Mangunan, saat kecelakaan terjadi, posisi presneleng berada di gigi 4.
“Kabarnya saat bus itu turun dengan gigi besar, gigi 4, kalau benar seperti itu artinya supir memang tidak menguasai medan,” kata Purwo Harsono.
Dia mengatakan, jalur kawasan Hutan Mangunan memang dikenal berkelok-kelok dengan beberapa tanjakan dan turunan tajam yang musti diwaspadai.
Sepanjang jalur itu pun banyak sekali rambu yang menginstruksikan pengendara menggunakan gigi kecil sebelum adanya tanjakan.
Purwo Harsono mengatakan, saat kejadian, pihaknya langsung mengecek soal keberadaan bus pariwisata itu dan belum mendapatkan informasi bahwa bus itu baru saja mampir ke salah satu objek wisata Mangunan.
“Info yang kami terima, bus wisata itu dari kawasan wisata Tebing Breksi mau ke Pantai Parangtritis lewat Hutan Mangunan,” kata Purwo.
Purwo Harsono mengatakan, para pengelola objek wisata Mangunan seperti Pinus Sari, Pinus Pengger dan Seribu Batu mengatakan bus itu tidak transit.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]