JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Presidensi G20 Naikkan PDB Sebesar Rp 7,4 T

Menko Airlangga Hartarto / Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 diperkirakan bisa mencapai 5,2%. Pertumbuhan tersebut bisa dicapai apabila penanganan Covid-19 berjalan dengan baik.

Demikian ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Untuk mendorong ke arah tersebut, Menko Airlangga mengatakan, dalam rapat dengan Presiden Joko Widodo Pemerintah telah mempersiapkan roadmap transisi dari pandemi menuju endemi.

“Selain pre kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan disiapkan, kegiatan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi perlu terus kita lakukan karena momentum kita untuk tumbuh lebih tinggi ada di tahun 2022,” tandas Menko Airlangga.

Kesempatan itu, menurut Menko Airlangga harus diambil, karena proyeksi pertumbuhan di dunia pada tahun 2023 lebih rendah dari tahun 2022.

Sedangkan terkait transformasi ekonomi Indonesia, Menko Airlangga mengatakan bahwa Pemerintah terus mendorong pemulihan daya beli dan diversifikasi ekonomi dengan melakukan reformasi struktural.

“Dengan reformasi struktural, sekarang kita naik ke upper middle income country, dan tentu kita berharap bahwa kita bisa mencapai lepas dari middle income trap antara tahun 2030 – 2035,” ujarnya.

Baca Juga :  Jokowi Disebut Cawe-cawe Soal Kabinet Prabowo, Habiburokhman: Saya Saja Boleh Usulkan Nama?

Untuk itulah, lanjut Menko Airlangga, Presiden akan menggenjot investasi yang akan mendorong  Indonesia lepas dari middle income country dan di tahun 2045 Indonesia bisa menjadi top 10 negara dunia.

“Bahkan jika Indonesia berada pada track yang benar, akan termasuk dalam 5 negara dengan ekonomi besar di dunia,” kata Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa selama Presidensi G20, dukungan seluruh jajaran Polri juga dibutuhkan untuk mendukung kelancaran sampai acara puncak yang akan diselenggarakan di bulan November di Bali.

“Manfaat Presidensi G20 ini perlu kita sampaikan kepada masyarakat bahwa momen ini berdampak pada konsumsi dalam negeri sebesar Rp 1,7 triliun, menambah PDB sebesar Rp 7,4 triliun, dan tenaga kerja langsung 33.000, serta memberi manfaat ekonomi melebihi saat gelaran IMF World Bank 2018 lalu,” pungkas Menko Airlangga.

Menko Airlangga mencontohkan, kerja sama dalam mengendalikan pandemi Covid-19 telah berhasil membuat ekonomi Indonesia tumbuh positif sebesar 5,02% di Q4 tahun 2021, dan secara keseluruhan ekonomi Indonesia pada tahun tumbuh sebesar 3,69% (yoy).

Baca Juga :  Pengamat: Manuver NasDem Fokus untuk Selamatkan Partai, PKB tinggal Tunggu Waktu

Pertumbuhan ekonomi tersebut juga tercermin dalam pertumbuhan IHSG maupun penguatan rupiah.

Saat ini, level investasi juga telah kembali pada pre-covid level dan beberapa sektor utama masih tumbuh positif.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) telah berada di level optimis dengan  mencapai angka 119,6 pada Januari 2022. PMI Manufaktur Indonesia juga berada di level ekspansif 51,2 pada bulan Februari 2022.

Selain itu, konsumsi rumah tangga, industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi juga juga tumbuh positif.

Sektor industri pengolahan tumbuh karena Pemerintah memberikan fasilitas PPnBM otomotif untuk menggerakkan sektor pengolahan.

Sektor konstruksi juga tumbuh akibat pemberian insentif PPN Properti oleh Pemerintah yang dilanjutkan sampai tahun ini. Pemerintah juga telah memutuskan untuk memperpanjangan pemberian subsidi KUR 3% untuk mendorong produktivitas UMKM.

“Ekonomi kita bergantung pada konsumen, bergantung pada industri pengolahan, Belanja Pemerintah, dan tentu saja yang terkait juga dengan investasi. Itu adalah beberapa engine of growth dari pada Indonesia,” ujarnya. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com