JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Pertamax Naik Jadi Rp 12.500, 25 % Konsumen Diprediksi Serbu Pertalite. Awas Kelangkaan Lagi!

Sejumlah konsumen membeli pertamax di Pertashop. Foto: Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kenaikan harga pada BBM jenis Pertamax diprediksi berimbas pada pola konsumsi BBM.

Kenaikan harga yang mencapai lebih dari Rp 2000 per liter diperkirakan akan membuat konsumen Pertamax beralih ke BBM lain jenis Pertite.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan. Ia mengatakan adanya kemungkinan migrasi atau perpindahan kelas konsumen Pertamax ke Pertalite setelah harga jual bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi naik.

Para konsumen Pertamax bakal mencari alternatif bahan bakar yang lebih murah.

“Saya melihat migrasi ini berada di (kisaran) 20-25 persen dari pengguna Pertamax,” ujar Mamit Minggu (3/3/2022).

Meski demikian, Mamit memprediksi gelombang migrasi pengguna BBM tak akan mencapai separuh dari total angka konsumen Pertamax.

Penyebabnya pengguna BBM RON 92 itu sudah memiliki segmentasi pasarnya, yakni golongan menengah ke atas yang paham akan manfaat dari pemakaian Pertamax.

Baca Juga :  Megawati Ajukan Diri sebagai  Amicus Curiae Dalam Sengketa Pilpres ke MK, Ini Artinya

Konsumen kelas tersebut, dinilai memiliki pemahaman bahwa perpindahan konsumsi bahan bakar ke RON yang lebih rendah akan berisiko terhadap stamina mesin kendaraan.

Di sisi lain, migrasi BBM disinyalir tidak akan lebih besar dari 25 persen karena kenaikan harga Pertamax masih jauh di bawah harga keekonomiannya.

Saat ini harga keekonomian BBM ialah Rp 16.000 per liter. Sedangkan PT Pertamina (Persero) masih menjualnya di batas harga Rp 12.500.

“Kita masih disubsidi oleh Pertamina karena selisihnya masih cukup besar. Hal ini seharusnya dipahami oleh masyarakat,” ucap dia.

Adapun untuk mengatasi tirisnya stok Pertalite karena permintaan meningkat akibat perpindahan konsumen BBM, Mamit mengatakan Pertamina perlu menjalankan berbagai strategi.

Misalnya, melakukan distribusi silang di daerah dengan peningkatan penggunaan Pertalite terbesar.

“Sedangkan solusi jangka panjang, saya kira sudah saatnya kita tidak lagi mensubsidi barang tapi langsung ke orang. Dengan kemajuan IT saat ini, seharusnya program ini bisa segera diimplementasikan,” ucap Mamit.

Baca Juga :  Selain Megawati, Ternyata MK Juga Terima Amicus Curiae BEM Fakultas Hukum dari 4 PTN di Indonesia

PT Pertamina Patra Niaga sebelumnya mengklaim stok Pertalite cukup untuk memasok kebutuhan masyarakat.

Penjabat sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan perusahaan telah memperluas pasokannya di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

“Masyarakat tidak perlu khawatir, kami siapkan stok cukup di SPBU,” ucap Irto.

Irto berujar Pertamina telah mengaktifkan terminal BBM di beberapa titik hingga dinihari untuk menjamin penyaluran bahan bakar. Bahkan, sejumlah terminal pemasok BBM beroperasi hingga 24 jam.

Ia menambahkan Pertamina harus mengantisipasi keterlambatan pasokan BBM di SPBU yang menyebabkan stok Pertalite kosong.

Masyarakat pun bisa segera melapor ke perusahaan minyak negara tersebut bila terjadi kekurangan stok BBM di daerah.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com