JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Terungkap, Ini Makna Sesungguhnya As Sholawat yang Dijadikan Nama Ponpes di Tanah Wakaf Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono

Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono saat menyampaikan konsep pembangunan pondok pesantren As Sholawat di Dukuh Ndayu, Jurangjero, Karangmalang yang dibangun dari tanah wakafnya sekeluarga, Senin (18/4/2022). Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono mengungkap alasan mengapa menamakan pondok pesantrennya As Sholawat.

Ayahanda Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati itu mengatakan nama As Sholawat dipilih lantaran Sholawat menjadi kunci hidup yang indah.

“As Sholawat artinya hidupku bersholawat. Aku dapat Rahmat Allah karena sholawat,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (28/4/2022).

Ponpes itu dibangun di atas tanah yang ia wakafkan bersama keluarga di Ndayu, Jurangjero, Karangmalang ditargetkan bisa menampung 1.000 santri.

Meski demikian, ponpes yang didirikan di atas tanah wakaf seluas 10.000 M2 atau 1 hektare lebih itu akan dibangun secara bertahap mengingat besarnya dana yang dibutuhkan.

Untung menguraikan dengan sholawat, akan membuat hidup lebih tenang dan indah. Ia meyakini segala sesuatu akan menjadi lebih mudah dengan kita sering bersholawat.

Ilmu sholawat itu juga ia dapat dari beberapa Kyai yang banyak ia anut selama ini. Mulai dari Kyai di Banten, Jawa Timur, Jateng hingga Semarang.

“Insya Allah dengan Sholawat indah hidup ini. Nggak ada yang sulit, selalu diberikan pertolongan sama Allah sampai akhir hayat,” terangnya.

Mantan bupati yang kini kembali ke dunia pengusaha itu menambahkan sholawat juga menjadi pegangan yang ia amalkan sejak muda.

Baca Juga :  TMMD Sengkuyung Tahap II Sragen Fokus Bangun Infrastruktur dan SDM di Desa Jekawal

“Ingat, doa yang selalu diterima Allah adalah Sholawat, udah nggak ada lagi,” tandasnya.

Lebih lanjut, ayahanda Bupati Sragen itu mengaku bersyukur mimpi untuk bisa mewakafkan tanah untuk membangun Ponpes kini bisa terwujud.

Menurutnya hal itu semata-mata didasari niat ikhlas dan keinginannya untuk menyediakan sarana menimba ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu lain.

Ia berharap kehadiran Ponpes As Sholawat yang berada satu kompleks dengan Masjid Al Hidayah yang lebih dulu ia bangun, bisa memberi kemanfaatan bagi masyarakat dan generasi muda.

“Saya bersyukur dari keluarga dan masyarakat sekitar juga mendukung. Om saya Mbah Sastro Pawiro juga malah ikut wakaf juga. Alhamdulillah semua mendukung. Semoga membawa kemanfaatan,” terangnya.

14 Bidang Tanah

Kades Jurangjero, Prantiyono menyampaikan 14 bidang tanah pekarangan milik keluarga Bupati Sepuh Untung Wiyono memang diwakafkan atas tiga nama.

Yakni 10 bidang atas nama Bupati sepuh, 2 bidang atas nama Untung Wibowo Sukowati dan dua lainnya dari Mbah Sastro atau kerabat.

Empat belas bidang tanah yang diwakafkan itu luasnya lebih dari 10.000 M2 dan berlokasi di RT 27, 28 dan 29.

Baca Juga :  Geger! Warga Karangmalang Sragen Ditemukan di Dasar Sumur, Asbes Penutup Sumur Pecah dan Korban Terperosok

“Iya, tadi digelar ikrar penyerahan tanah wakaf 14 bidang seluas 10.000 m2 lebih dari Pak Bupati sepuh Pak Untung Wiyono, Mas Bowo dan Mbah Sastro. Tadi yang membacakan ikrar Bu Bupati Yuni mewakili para wakif (pemberi wakaf). Semua keluarga beliau juga hadir menyaksikan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (18/4/2022).

Sesuai amanah, di tanah wakaf itu nantinya akan dibangun Ponpes As Sholawat yang dikelola oleh yayasan As sholawat.

Proses pembangunan sudah dimulai beberapa waktu lalu dan saat ini sudah berdiri pondok untuk 4 kelas.

Kades menyampaikan Ponpes As Sholawat akan dibuka untuk umum dan biayanya digratiskan. Pemdes pun menyambut positif penyerahan 14 bidang tanah wakaf untuk pendirian Ponpes As Sholawat.

Menurutnya kehadiran Ponpes itu akan sangat membantu menyelamatkan generasi muda yang dimungkinkan terkendala biaya untuk melanjutkan pendidikannya.

“Tentu akan sangat menolong sekali, karena mondoknya gratis. Di samping anak-anak bisa sekolah secara formal, juga bisa mondok di situ. Sehingga membantu masyarakat yang kurang mampu tapi anaknya ingin sekolah atau mondok. Jadi bisa menyelamatkan dari putus sekolah dan garis kemiskinan,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com